KENDARI, KOMPAS.com - Randi (21), mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Halu Oleo (UHO), tewas akibat tertembak peluru tajam saat demonstrasi ribuan mahasiswa di Kendari pada Kamis (26/9/2019).
Selain Randi, Yusuf Kardawi yang juga mahasiswa dari kampus yang sama, menajdi korban tewas dalam demo mahasiswa yang terjadi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara.
Randi dipastikan tewas karena tertembak peluru tajam.
Hal itu berdasarkan hasil otopsi tim gabungan dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari pada Kamis malam.
Ketua tim dokter ahli forensik RSUD Kendari dr Raja Al Fatih Widya Iswara membenarkan Randi terkena peluru tajam di bagian ketiak sebelah kiri hingga menembus dada kanan.
Randi terkena tembakan di depan BPR Bahteramas, Jalan Abdullah Silondae, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, atau sekitar 500 sampai 600 meter dari Gedung DPRD Sultra, pusat unjuk rasa mahasiswa.
Sebelum dipastikan meninggal dunia, Randi sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Korem Kendari pada pukul 15.30 Wita.
Pukul 15.44 Wita, Randi mengembuskan napas terakhir.
Sementara itu, Yusuf yang merupakan mahasiswa teknik sipil Universitas Halu Oleo itu meninggal dunia, pada Jumat (27/9/2019) pagi.
Yusuf harus menerima tindakan operasi, karena cedera serius di kepala.
Yusuf mengalami benturan di kepala dengan lima luka yang panjangnya sekitar 4 sampai 5 sentimeter.
Mahasiswa teknik sipil itu sempat mengalami gegar otak dan perdarahan hebat di kepala.
Dokter menggunakan 16 kantong darah untuk menolong Yusuf.
Namun, nyawanya sudah tidak dapat diselamatkan.