Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksotika Bromo, Tatkala Seni Budaya dan Alam Bersatu

Kompas.com - 08/07/2017, 10:46 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Suara gamelan mengalun merdu memenuhi pendengaran para wisatawan di lautan pasir Gunung Bromo, Jawa Timur, Jumat (7/7/2017) sore.

Seiring dengan itu, sejumlah seniman dan penari tampil memukau di atas pasir dengan latar kawah Gunung Bromo.

Mereka menari dalam drama kilosal Kidung Tengger yang mengisahkan perjalanan sepasang suami istri Roro Anteng dan Joko Seger. Serta pengorbanan putra sulungnya, Jaya Kusuma, yang menjadi cikal bakal perayaan Yadnya Kasada (Kasodo) setiap hari ke-14 Bulan Kasada pada penanggalan Suku Tengger.

Seni, budaya dan alam menyatu dalam event Eksotika Bromo itu. Inilah perayaan untuk menyambut hari raya Yadnya Kasada 2017 yang jatuh pada Minggu (9/7/2017) besok hingga Senin (10/7/2017) lusa.

(Baca juga Yadnya Kasada dan Janji Tengger kepada Bromo)

Hari raya ini merupakan persembahan warga Suku Tengger di Gunung Bromo dengan ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut.

"Bagus, (ini) acara yang merangkai antara culture, nature, dan history. Kulturnya dari Tengger dibungkus menjadi bagian dari proses pelestarian alam," kata Direktur Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno saat menghadiri event tersebut.

Di acara itu, Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari berharap agar kegiatan budaya itu bisa berkelanjutan. Ia meminta agar acara itu dikemas lebih meriah pada penyelenggaraan berikutnya.

"Semoga mampu berkelanjutan. Tahun depan dan tahun-tahun berikutnya dengan konten yang lebih kreatif," kata Tantri, sapaannya.

Bagi Tantri, selain untuk menyambut Kasada, event tersebut juga untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan Gunung Bromo.

Sementara itu, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terus berupaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana wisata di lokasi tersebut. Tahun ini, anggaran sebesar Rp 17 milliar disiapkan untuk membangun dan memperbaiki sejumlah sarana wisata.

Salah satu sarana yang ditingkatkan adalah di Bukit Cinta. Peningkatan sarana di lokasi itu sudah dalam pengerjaan dan baru selesai 50 persen.

Puncak Penanjakan, tempat wisatawan menikmati sunrise juga akan ditingkatkan. Saat ini Puncak Penanjakan hanya mampu menampung 200 hingga 300 wisatawan.

"Nanti kalau sudah direhabilitasi, daya dukungnya sampai 500 orang," ujar Kepala TNBTS John Kenedie.

Selain itu, fasilitas toilet bagi wisatawan juga akan dibangun di kawasan Bukit Teletubis dan hamparan pasir Gunung Bromo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com