Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedatangan Obama Diharapkan Bisa Populerkan Puncak Becici

Kompas.com - 29/06/2017, 15:20 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangan mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama ke Puncak Becici, Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Kamis (29/6/2017) siang, diharapkan berdampak positif terhadap pariwisata.  

Ketua Operator Kawasan Puncak Becici, Sugandi mengaku bangga dengan kunjungan Presiden ke-44 Amerika ini. Ia berharap, setelh populer di tingkat lokal, kedatangan Obama bisa membuat Puncak Becici mendunia.

"Semoga destinasi yang kami kelola bisa mendunia setelah dikunjungi beliau," ujarnya Kamis (29/6/2017).

Sugandi mengaku tidak ada persiapan khusus dalam menyambut Obama. Pihaknya hanya membersihkan kawasan obyek wisata, menambah pot bunga, dan petugas internal. Pada musim libur biasa, jumlah petugas sebanyak 40 orang, ditambah menjadi 50 orang.

(Baca juga: Obama Tiba di Puncak Becici, Pengunjung Teriak Sate dan Bakso)

 

Selama kunjungan, Obama tidak berinteraksi dengan penduduk atau pengelola. Sebab, Obama dan keluarga hanya melihat-lihat pemandangan di puncak dengan ketinggian 380 mdpl ini selama 15 menit.

Sugandi pun meminta maaf kepada pengunjung lokal. Kehadiran Obama membuatnya kurang memperhatikan kenyamanan pengunjung lokal. "Kami selaku pengelola meminta maaf, karena kekurangnyamanan ini," ujarnya.

Lokasi Puncak Becici dikelola 40 warga sekitar sejak tahun 2015. Sebelum dikenal sebagai tempat wisata, Puncak Becici merupakan hutan pinus yang disadap getahnya. Namun setelah dikelola menjadi tempat wisata pada 2015 lalu, aktivitas penyadapan getah pun berhenti. 

Sedangkan warga yang tadinya menyadap getah, kini beralih profesi menjadi pengelola wisata Puncak Becici seluas 4,4 hektar ini. 

(Baca juga: Keindahan Puncak Becici, Lokasi yang Diminati Obama)

Kompas TV Setelah menghabiskan waktu berlibur di Bali, Barack Obama dan keluarga tiba di Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com