ACEH TENGAH, KOMPAS.com - Bupati Aceh Tengah Nasaruddin jadi pembicara pada peresmian Booth Indonesia di ajang World of Coffee Expo Budapest, Hongaria, Selasa, 13 Juni 2017 lalu.
Dalam forum internasional itu, Nasaruddin menjelaskan berbagai keunggulan kopi Arabika Gayo.
Di hadapan Duta Besar Indonesia untuk Hungaria, Wening Esthyprobo serta peserta ekspo kopi dunia yang hadir, Nasaruddin menggambarkan prospek kopi Arabika Gayo yang semakin gencar menembus pasar Uni Eropa.
"Sejak keikutsertaan pemerintah daerah dan para eksportir kopi dari dataran tinggi Gayo dalam beberapa ekspo internasional akhir-akhir ini telah mampu mendongkrak popularitas komoditi kopi Arabika Gayo, terutama di kalangan masyarakat Uni Eropa yang sebelumnya relatif sulit untuk diterobos," kata Nasaruddin, Rabu (14/6/2017).
Baca juga: Merek Kolektif Kopi Arabika Gayo Resmi Diakui Eropa
Menurut Bupati Aceh Tengah ini, dataran tinggi Gayo yang melingkupi 3 kabupaten (Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues) memiliki luas tanaman kopi Arabika Gayo mencapai 110.000 hektar yang seluruhnya diusahakan dan dimiliki oleh petani.
Pemerintah daerah, lanjut dia, telah melakukan pengawasan, sehingga kopi arabika yang dikelola petani di dataran tinggi Gayo ini merupakan produk yang tergolong khusus, artinya selalu mengutamakan penggunaan pupuk organik terutama dari kulit kopi itu sendiri dan tidak menggunakan zat kimia seperti pestisida.
"Kalaupun harus digunakan, hanya dalam batasan seminimal mungkin," ungkapnya.
"Selain itu, perkebunan kopi yang menjadi mata pencaharian masyarakat juga berada di luar kawasan hutan, sehingga fungsi hutan untuk kelestarian lingkungan tetap terjaga dengan baik," tambahnya.
Dikatakan Nasaruddin, kehadiran puluhan pelaku bisnis kopi yang tergabung dalam asosiasi Specialty Coffee Association of Europe (SCAE) yang difasilitasi oleh Pemerintah Aceh bekerja sama dengan Pemkab Aceh Tengah dan Bener Meriah pada tahun 2015 lalu juga telah memberi perubahan signifikan terhadap permintaan pasar kopi Arabika Gayo ke Uni Eropa.
"Informasi penting yang terakhir kita terima, pada akhir bulan Mei lalu, kopi Arabika Gayo telah terdaftar sebagai produk yang diakui oleh Uni Eropa berdasarkan perlindungan indikasi geografis, tentu pengakuan ini akan semakin meningkatkan nilai tawar kopi Arabika Gayo di pasar Eropa," jelasnya.
Baca juga: "Di Jepang, Kopi Gayo Sangat Terkenal.."
Bupati Aceh Tengah Nasaruddin memimpin delegasi Aceh pada World of Coffee Expo Budapest tahun ini bersama rombongan di antaranya Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh Iskandar, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh Asmaudin, serta sejumlah eksportir kopi Arabika Gayo.