YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menunaikan shalat subuh di Masjid Syuhada, Jalan I Dewa Nyoman Oka, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Senin (5/6/2017).
Ia pun menjadi penceramah dalam acara kuliah subuh di masjid itu bersama Guru Besar UIN Kalijaga Muhammad Chirzin.
Menjadi penceramah merupakan kegiatan terakhir Heryawan di Kota Yogyakarta sebelum bertolak kembali ke Kota Bandung.
Sekitar satu jam, orang nomor satu di Jabar itu memberikan ceramah kepada ratusan jemaah yang hadir di Masjid Syuhada. Ia baru mengakhiri ceramahnya pada pukul 06.15 WIB.
Baca juga: Aher: Katakan yang Baik, Kalau Tidak Bisa, Diam!
Namun ceramah pria yang akrab disapa Aher pada kuliah subuh tak hanya soal ajaran Islam. Suami dari Netty Prasetiyani itu juga berceramah tentang Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ia sengaja membahas soal tersebut lantaran ketiga hal tersebut menjadi topik hangat akhir-akhir ini. Selain itu, masyarakat Indonesia baru saja memperingati hari lahir Pancasila pada 1 Juni 2017.
"Bhinneka Tunggal Ika menjadi fitrah bagi umat Islam dan masyarakat pada umumnya. Sesuai yang tertulis dalam Al Quran, Allah menciptakan manusia berbeda suku dan bahasa supaya manusia bisa saling mengenal dan berbuat kebaikan di muka bumi," kata Aher dalam ceramahnya.
Sedangkan Pancasila, kata Aher, merupakan ideologi bangsa Indonesia yang mewakili setiap golongan. Satu di antaranya sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Menurut Aher, tujuh kata pada sila pertama rumusan Pancasila harus dicoret agar tidak merepresentasikan satu golongan dan untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang masyarakatnya beragam.
"Pancasila hadiah terbesar dari umat Islam dan para pendiri bangsa untuk NKRI," ucap Aher.
Adapun NKRI, kata Aher, terbentuk setelah bangsa Indonesia memperjuangkan kemerdekaan yang tak lepas dari semangat keagamaan dengan caranya masing-masing.
Nahdlatul Ulama, misalnya, mencanangkan resolusi jihad untuk mengusir para penjajah. Itu mengapa ia tak setuju jika agama harus dipisahkan dari negara.
"Akan aneh jika ada segelintir orang menganggap agama harus dipisahkan dengan semangat pembangunan dalam mengisi kemerdekaan ini," tutur Aher.
Baca juga: Aher: Aksi Terorisme Itu Kejahatan Kemanusiaan Terbesar
Di akhir ceramah, Aher mengajak jemaah Masjid Syuhada untuk membela Pancasila dan menjaga keutuhan NKRI dengan memberikan pernyataan bersama. Mereka pun mengucapkan "Kita Pancasila, Kita Indonesia!" secara serentak.