Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Nenek Tewas Dalam Kebakaran di Ambon

Kompas.com - 02/06/2017, 19:38 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON,KOMPAS.com- Kebakaran menghanguskan pemukiman padat penduduk di RT 002/RW 002 kawasan Kapaha, Kecamatan Sirimau Ambon, Jumat (2/6/2017). Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 14.00 WIT itu menewaskan seorang warga dan 10 unit rumah terbakar.

Korban meninggal adalah seorang nenek bernama Rugaya Seknun (60). Dia ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam rumahnya yang terbakar.

Oleh warga setempat, korban lalu dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Ambon untuk diotopsi. Cucu korban, Riski Difinubun mengaku saat kebakaran itu terjadi dia sempat menolong neneknya itu dan berusaha mengeluarkannya dari dalam rumah, namun korban bersikeras kembali masuk ke dalam rumah yang sudah mulai terbakar saat itu.

“Saya sempat membawa nenek sampai di depan pintu namun beliau masuk lagi, saat itu karena api terus membasar saya langsung lari,” kata Riski.

Dia mengaku saat kejadian itu neneknya sedang memasak di dapur, setelah itu neneknya lalu masuk ke dalam kamar. Beberapa saat kemudian dia melihat api telah membakar rumah tersebut. “Saya berusaha memadamkan api tapi apinya terus membesar,” ujarnya.

Kapolsek Sirimau, AKP Meity Jacobus membenarkan bahwa seorang warga meninggal dunia dalam insiden kebakaran itu.

“Korban meninggal dunia atas nama Rugaya Seknun, dia ditemukan di dalam rumahnya usai kebakaran tersebut,”ujarnya.

Dia mengatakan, akibat kebakaran itu enam rumah warga hangus terbakar dan 4 rumah warga lainnya mengalami kerusakan ringan.

Sementara warga yang rumahnya terbakar kini mengungsi di rumah-rumah kerabatnya.

“Direncanakan dari pihak BPBD dan Dinas Sosial akan membangun tenda pengungsi untuk para korban yang rumahnya terbakar,”sebutnya.

Cici Renur warga setempat, menyebutkan, sebelum kebakaran terjadi, dia sempat mencium bau hangus dari dapur milik ibu kosnya. Saat itulah api lalu membakar rumah-rumah warga yang saling berhimpitan di kawasan itu.

“Saya mencium bau hangus dari dapur ibu kos saya, tiba-tiba saya melihat api sudah menjalar ke mana-mana,” kata Cici kepada waratwan usai kejadian itu.

Dia menyebutkan, saat itu dia dan warga lainnya lalu lari berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Untuk memadamkan kebakaran tersebut, warga setempat bahu-membahu memadamkan korbaran api dengan cara seadanya.

Ketua RT setempat, Zainal Abidin mengaku saat kebakaran itu terjadi di sedang berada di pelabuhan Tantui tak jauh dari lokasi kebakaran.

”Saya melihat asap telah membumbung tinggi, saat itu saya langsung berlari menuju lokasi kebakaran dan bersama warga berusaha memadamkan api,” ujarnya.

Berselang satu jam, sejumlah mobil pemadam kebakaran langsung tiba di lokasi kejadian untuk memadamkan kebakaran tersebut. Petugas pemadam kebakaran sempat kesulitan untuk menjinakan api, karena akses masuk ke lokasi kebakaran yang sulit ditambah angkin yang berhembus kencang saat itu.

Api baru berhasil dipadamkan, setelah kurang lebih 1 jam petugas pemadam kebakaran di bantu warga setempat beruaha memadamkan kebakaran tersebut.

Baca juga: Kapal Berpenumpang 178 Orang Kebakaran di Perairan Masalembo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com