MADIUN, KOMPAS.com - Jalur mudik lebaran melalui jalan tol Ngawi-Kertosono tidak bisa dilewati kendaraan pada malam hari.
Pasalnya, pembangunan infrastruktur jalan tol ruas jalan Ngawi-Kertosono belum selesai semuanya.
"Untuk sementara kendaraan bermotor tidak bisa melintas pada malam hari. Ruas jalan tol yang dibuka nanti hanya bisa dilewati sekitar 11 hingga 12 jam mulai pukul 06.00 pagi hingga pukul 17.30," ujar Direktur Utama PT Ngawi Kertosono Jaya ( NKJ), Iwan Moedyarno di Hotel Aston Madiun seusai memimpin rapat jalur mudik, Rabu (31/5/2017) malam.
Baca juga: Pembebasan Tanah Jalan Tol Mantingan-Kertosono Telan Rp 1,2 Triliun
Menurut Iwan, bila ruas jalan tol yang dibuka dipaksakan dilewati kendaraan bermotor pada malam hari akan rawan kecelakaan lalu lintas. Apalagi, ruas jalan tol yang dibuka nanti menjadi titik-titik puncak kelelahan pemudik dari Jakarta.
"Selain itu, arus lalu lintas diberlakukan satu arah dari arah barat menuju ke timur," jelas Iwan.
Iwan menambahkan dari 49 Km jalan tol yang dibangun NKJ, belum semuanya bisa dilalui untuk kepentingan jalur mudik. Ruas jalan yang bisa dilewati yakni mulai dari Klitik-Ngawi sampai Dumpil-Madiun sepanjang 20 Km dan Purworejo sampai Wilangan, Nganjuk sepanjang 19 Km.
Ditanya kendaraan apa saja yang boleh melewati jalur mudik via jalan tol, Iwan menjelaskan, kendaraan bermotor kecil. Sementara truk dan bus dilarang melewatinya.
Untuk pembukaan jalur mudik melalui tol Ngawi-Kertosono akan berlangsung H-10 hingga H+10 Lebaran.
Baca juga: Mudik Lebaran, Jalan Tol di Kendal Belum Bisa Dilewati
Menyoal penyelesaian pembangunan ruas jalan tol sepanjang 49 Km, Iwan optimistis pembangunan ruas jalan tol yang menelan anggaran Rp 4,8 triliun akan selesai sesuai jadwal, yakni Oktober 2017.
"Total ruas jalan tol yang dibangun sepanjang 89 Km. Untuk PT NKJ mengerjakan 49 Km dari Klitik-Ngawi sampai Rejoso. Sisanya ruas jalan tol dari Rejoso-Jombang dikerjakan dengan anggaran pemerintah," jelas Iwan.