MADIUN, KOMPAS.com - Sebanyak lima siswa sekolah dasar dan seorang siswa SMP diamankan setelah diduga melempar kaca Kereta Api Kahuripan rute Blitar-Bandung dengan batu di ruas jalur Babadan-Caruban, Sabtu ( 27/5/2017) pagi.
"Enam siswa terdiri lima siswa SD dan satu siswi SMP ditangkap aparat tim gabungan setelah melempar kaca Kereta Api Kahuripan Jurusan Blitar-Bandung dengan batu," ujar Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Supriyanto, Sabtu ( 27/5/2017) siang.
Enam siswa yang diamankan yakni, AR (13), FI (11), WR (8), IR (11), VW (12) dan ED (11).
(Baca: Menyerobot Palang Pintu Kereta Api, Puluhan Pengendara Motor Ditilang)
Keenamnya tinggal di Desa Ngadirejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun. Supriyanto menjelaskan akibat pelemparan itu kaca gerbong kereta api Kahuripan retak.
Untuk memberikan kenyamanan penumpang, PT KAI harus mengganti kaca retak itu.
Pelemparan kaca kereta api Kahuripan bermula saat kereta melaju di ruas jalur Babadan-Caruban.
Lalu, sekelompok anak-anak yang berada dipinggir rel kereta api melemparkan batu ke arah kereta.
Mendapatkan informasi terjadi pelemparan kaca kereta api, petugas keamanan PT KAI dan polisi melakukan pengejaran para pelaku.
(Baca: Ada Belasan Perlintasan Kereta Api Tak Berpalang di Grobogan)
Setelah menyisir beberapa saat, tim gabungan menangkap enam anak yang melempar kaca kereta api Kahuripan dengan batu.
Enam anak itu dibawa ke Stasiun Babadan, Kabupaten Madiun. Selanjutnya, enam anak itu diserahkan ke Polsek Nglames untuk diproses lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.