Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MPR: Terorisme Tidak Punya Agama

Kompas.com - 26/05/2017, 14:23 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, meminta pemberitaan aksi terorisme di Indonesia tidak perlu dibesar-besarkan. Termasuk, aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di Kampung Melayu, Jakarta, belum lama ini.

"Mereka selama ini melakukan aksi untuk teror supaya informasinya disebarkan dan menakut-nakuti warga Indonesia. Intinya teroris itu tidak ada toleransi, tidak ada tempat bagi teroris di negeri ini. Tapi jangan dipromosikan dong oleh media, Nanti jadi hero," ungkap Zulkifli kepada wartawan di Purwakarta, Jumat (26/5/2017).

(Baca juga: Densus Amankan Suami Istri di Garut Terkait Teror Bom Kampung Melayu)

 

Zulkifli menambahkan, jika aksi teroris seakan-akan dipromosikan melalui pemberitaan di media akan dinilai mempengaruhi pemikiran seseorang. Misalnya, jika aksi bom bunuh diri itu dianggap seorang pahlawan akan ada kekhawatiran dicontoh karena dianggap bisa masuk surga dan akhirnya akan menjadi anggota teroris.

"Solusinya ditindak, ditangkap, dihukum seberat-beratnya. Ditindak dengan keras ke sarang-sarangnya, seakar-akarnya. Karena kalau merasa dipromosikan pelaku hero, nah nanti ada yang terinspirasi, saya khawatirnya itu. Menurut saya teroris (terorisme) tidak punya agama," tambah dia.

(Baca juga: Teror Bom Kampung Melayu, Kapolri Batalkan ke Turki dan Arab Saudi)

 

Zulkifli meminta jangan ada anggapan bahwa teroris sering diidentikan dengan wilayah Jawa Barat saja. Apalagi selama ini aksi teror sering terjadi di wilayah lainnya.

Menurutnya, aksi teror ini sudah sangat menyimpang dari ajaran agama terutama agama Islam. "Terus jangan ada anggapan bahwa teroris hanya di Jawa Barat saja, di daerah lain juga ada," pungkasnya. 

Kompas TV Teror bom kembali terjadi. Tiga orang polisi tewas saat dua bom meledak di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com