Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

92 Pengungsi Banjir Cimanuk Garut yang Keracunan Masih Dirawat

Kompas.com - 21/05/2017, 11:30 WIB
Ari Maulana Karang

Penulis

GARUT, KOMPAS.com - Hingga Minggu (20/05/2017) pagi pukul 10.30, jumlah pengungsi banjir bandang Cimanuk yang menderita gejala keracunan dan mendapat perawatan di RSU dr Slamet Garut mencapai 92 orang.

"Yang datang ke RSU ada 159 orang, yang sudah diperbolehkan pulang ada 67 orang, sisanya masih dirawat, menunggu reaksi obat," jelas Andri Hidayatullah, anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang dihubungi, Minggu (20/05/2017) pagi di RSU Dr Slamet Garut.

Baca juga: 120 Pengungsi Banjir Cimanuk Keracunan Makanan

Menurut Andri, para pengungsi mulai merasakan sakit perut, mual dan pusing pada Sabtu (19/05/2017) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Kemudian Minggu pagi, para pengungsi baru menyadari banyak yang menderita gejala serupa hingga akhirnya para pengungsi dibawa ke RSU dr Slamet Garut.

Andri mengaku, para pengungsi yang mengalami gejala keracunan massal pada Sabtu (20/05/2017) menghadiri acara pembagian sembako yang digelar Singapore Charity. Semua pengungsi berasal dari tujuh hunian sementara (huntara).

Menurut Andri, yang ikut hadir dalam acara tersebut adalah para pengungsi diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan perasmanan dalam acara pembagian sembako.

Meski demikian, dirinya tidak ikut mengalami keracunan meski ikut menyantap makanan perasmanan.

"Saya juga hadir, ikut makan makanan yang sama dengan pengungsi, tapi tidak kena gejala keracunan," katanya.

Baca juga: 19 Orang Masih Hilang, Korban Banjir Garut Tabur Bunga di Sungai Cimanuk

Andri menuturkan, Tagana hadir dalam acara yang digelar Singapore Charity tersebut untuk ikut membantu kegiatan dengan mendirikan tenda dan membawa pengungsi dari huntara ke lokasi acara di Huntara Islamic Centre.

"Kita hanya membantu menyediakan tenda di lokasi acara dan mengangkut pengungsi dari huntara ke lokasi acara," katanya.

Kompas TV 26 Anak Ini Dirawat Akibat Keracunan Siomay
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com