Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: 2.863 Warga Masih Mengungsi akibat Letusan Gunung Sinabung

Kompas.com - 21/05/2017, 09:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 2.863 warga yang terdampak meletusnya Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, masih berada di pengungsian, Sabtu (20/5/2017) pukul 06.46 WIB.

Kepala Pusat Data Informasi (Kapusdatin) dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan belum ada penambahan jumlah pengungsi akibat letusan Gunung Sinabung.

"Tidak ada penambahan jumlah masyarakat yang mengungsi terkait letusan pada pagi tadi. Hingga saat ini masih tercatat 7.214 jiwa atau 2.038 KK di 8 pos pengungsian," kata Sutopo di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Dua Relawan Gunung Sinabung Meninggal Dunia

Namun, kata Sutopo, dari jumlah itu hanya ada 2.863 jiwa yang tinggal di pengungsian. Sisanya tinggal di tempat lain di luar pos pengungsian.

"Kebutuhan sandang pangan secara umum terpenuhi," katanya.

Sutopo mengimbau masyarakat terus waspada dan menaati rekomendasi pemerintah, terutama yang bermukim dan beraktivitas di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung. Hal itu agar mereka terhindar dari ancaman bahaya lahar.

Selain itu, meski telah terbentuk bendungan alam di hulu Sungai Laborus, penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai juga tetap waspada karena bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol.

Baca juga: Gunung Sinabung Meletus, Warga Diminta Hindari Wilayah Ini...

Bila bendungan tidak kuat menahan volume air, dapat mengakibatkan lahar atau banjir bandang ke hilir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Karo segera melakukan sosialisasi ancaman bencana lahar atau banjir bandang ini ke penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sepanjang hilir dan sekitar Sungai Laborus.

Sutopo menambahkan bahwa Gunung Sinabung tidak dapat diprediksikan sampai kapan berhenti meletus karena parameter vulkanik dan seismisitas gunung masih tetap tinggi, sehingga potensi letusan susulan masih akan tetap berlangsung.

Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan masyarakat dan pengunjung tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer (km) dari puncak, dalam jarak tujuh km untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak enam km untuk sektor tenggara-timur serta di dalam jarak empat km untuk sektor utara-timur Gunung Sinabung.

Sementara itu, Pemda Kabupaten Karo telah mengalokasikan APBD sebesar Rp 1,5 miliar untuk penanganan pengungsi. Hingga kini, hunian sementara sedang dibangun Kementerian PUPR sebanyak 348 unit di 4 lokasi.

Biaya untuk membangun 348 unit hunian sementara tersebut berasal dari dana siap pakai BNPB sebesar Rp27,8 miliar dan ditargetkan pada Juni minggu ketiga sudah dapat digunakan untuk pengungsi.

Gunung Sinabung kembali meletus dengan intensitas tinggi, yakni tinggi kolom abu letusan mencapai empat kilometer, amplitudo1 20 milimeter dan lama gempa vulkanik 343 detik pada Sabtu pukul 06.46 WIB.

Baca juga: Gunung Sinabung Meletus, Abu Letusan Capai 4 Kilometer

Angin perlahan menuju arah tenggara. PVMBG masih menetapkan status Gunung Sinabung tetap Level IV atau Awas. Potensi letusan susulan dinyatakan masih tinggi.

Kompas TV Pengungsi Erupsi Sinabung Kekurangan Makanan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com