Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita 2 Pendaki Gunung Merbabu Bertahan Hidup 2 Hari di Dalam Jurang

Kompas.com - 17/05/2017, 10:04 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com - Angga Wahyu Setiawan (16), pendaki Gunung Merbabu yang dievakuasi Tim SAR, Selasa (16/5/2017) sore kemarin, bercerita bagaimana dia dan Inggil Pangestu (16), rekannya, bisa bertahan hidup selama dua hari di jurang sedalam 400 meter di area Watugubuk, Gunung Merbabu.

Pendaki asal Ngentak, Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, ini mengaku bertahan hidup dengan meminum air dari sumber di sekitar Watugubug.

Baca juga: Satu Pendaki Gunung Merbabu Ditemukan di Jurang Sedalam 400 Meter

Saat mendaki, pemuda dengan tinggi 175 sentimeter dan berat badan 70 kilogram ini memakai switer hitam, celana jins biru dan mengenakan sepatu.

Sedangkan Inggil, yang memiliki postur dan berat badan lebih kecil dari Angga, memakai kaos hitam lengan panjang berwarna putih, sandal gunung dan celana jins hitam panjang.

"Agar tidak kedinginan, saya menutup kaki dan tangan menggunakan rumput," kata Angga.

Angga yang mengetahui rekannya berada di dasar jurang, memilih bertahan sambil berharap ada pendaki lain yang melintas sehingga dia bisa meminta pertolongan.

Sebab ponsel Angga terjatuh sehingga praktis dia tidak bisa berkomunikasi dengan teman-temannya yang terpisah.

"Saya memilih tetap menunggu dia (Inggil) di atas. Sempat menangis," ujarnya.

"Saya hanya bisa memantau perkembangan Inggil dengan berteriak. Jika dia menyahut, berarti dia masih aman," katanya.

Sebelum tersesat jauh, keduanya sebenarnya sudah berusaha menelusuri jalur pipa air yang mengarah ke perkampungan terakhir, yakni di Dusun Tekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan. Namun karena tidak paham medan dan cuaca berkabut, salah satu dari mereka terjatuh ke jurang.

"Ternyata jalurnya buntu, dan Inggil terjatuh ke jurang," kata Angga.

Baca juga: Kronologi Hilangnya Dua Pendaki di Gunung Merbabu

Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta, Amin Yahya, kepada para pendaki berpesan agar selalu mengutamakan keselamatan dengan meningkatkan kewaspadaan, ketersediaan logistik dan pengetahuan survival sehingga mampu bertahan dalam situasi yang ekstrem.

"Pastikan logistik aman serta cukup pengetahuan tentang survival, sehingga jika terjadi kejadian yang tidak diinginkan dapat bertahan hidup lebih lama," kata Amin.

Kompas TV Banjir Bandang Melanda Magelang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com