Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dikerangkeng karena Beringas, Yusuf Pernah Koma 1,5 Bulan

Kompas.com - 12/05/2017, 10:09 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Sifat beringas Yusuf (15) yang mengakibatkan dirinya harus dikerangkeng di dalam kamar kecil di sebuah rumah di Jalan Blok Pareman RT 01 RW 04, Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan Bojongloakidul, Kota Bandung, terjadi bukan tanpa sebab.

Ibunya, Ratnasari (38) berkisah awal mula anaknya menjadi seperti ini. Pada usia 2,5 tahun, Yusuf tiba-tiba muntah-muntah tanpa sebab. Ratnasari bersama suaminya Aat Nurjaman (35) lalu membawa buah hatinya ke salah satu rumah sakit ternama di Bandung.

Lantaran kamar rawat saat itu penuh, Ratnasari dan Aat diminta membawa anaknya ke rumah sakit lain yang berlokasi di Jalan Kebonjati, Kota Bandung. "Setelah dirawat anak saya tiba-tiba kejang-kejang. Kemudian koma," ujar Ratnasari.

Dalam masa koma, sumsum tulang belakang Yusuf sempat diambil sebagai sampel untuk mengetahui jenis penyakit yang dideritanya. Akhirnya, Yusuf diketahui menderita radang selaput otak.

"Saya sempat enggak setuju diambil sum-sum tulang belakangnya. Kata orang-orang bisa lumpuh. Tapi karena ingin tahu penyakitnya akhirnya saya setuju," ucapnya.

Koma yang dialami Yusuf tidak sebentar. Menurut Ratnasari, satu bulan setengah anaknya terbaring tidak sadarkan diri serta hidup dengan bantuan selang sonde sebagai alat memasukkan makanan.

Rumah sakit saat itu angkat tangan. Bahkan, meski masih dalam keadaan koma, setelah 2 minggu anaknya dirawat dalam keadaan koma di rumah sakit, Ratnasari dan suaminya diminta untuk membawa Yusuf pulang menjalani perawatan di rumah.

"Rumah sakit bilangnya sudah enggak ada harapan. Daripada biaya perawatannya tambah besar, mending dirawat di rumah saja," kata dia.

Mukjizat tiba kepada Yusuf. Setelah beberapa minggu dirawat di rumah, Yusuf sadar dari koma. Bahagia bukan kepalang pasangan Ratnasari dan Aat. Bahkan, nafsu makan Yusuf meningkat setelah siuman.

"Setelah 4 bulan badan Yusuf jadi gendut. Makan terus," tutur Ratnasari.

Namun ada yang berubah dari Yusuf. Tangan dan kakinya tidak bisa diam. Tanpa meraung atau berteriak, Yusuf menarik, membanting, mencakar, menggigit, hingga menendang apapun yang dilihatnya.

Yusuf pun tidak bisa bermain dengan teman-teman sebayanya pada waktu itu. Sebab, sudah banyak teman-teman sepermainan Yusuf yang menjadi korban keberingasannya.

(Baca juga: Sejak Usia 7 Tahun, Yusuf Dikerangkeng di Dalam Rumah)

Laporan demi laporan dari warga pun masuk ke Ratnasari.  Ratnasari akhirnya memutuskan untuk membawa anaknya berobat ke beberapa rumah sakit Jiwa seperti Graha Atma dan Rumah Sakit Jiwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Namun hasilnya tidak memuaskan.

"Pernah ditinggal dirawat di (RSJ) Cisarua. Tapi perawatnya enggak kuat karena Yusuf sering ngorowot (mencakar), ngejambak, sering nendang. Karena di sana biasanya yang depresi tiga hari saja sudah tenang. Tapi Yusuf tiga hari lebih enggak juga mau tenang, jadi disuruh dibawa balik ke rumah," tuturnya.

Setelah bertahun-tahun, Ratnasari dan Aat tidak kuat lagi menahan tenaga Yusuf yang semakin besar. Akhirnya, pada usia 7 tahun, sebuah kamar berukuran kecil dimanfaatkan oleh Ratnasari dan Aat untuk mengurung Yusuf.

Pintu kayu pun sengaja diganti dengan teralis besi dengan dua slot kunci serta gembok. Selain agar bisa tetap berinteraksi dengaan Yusuf melalui balik jeruji, pintu tersebut diyakini lebih kuat dan mampu menahan kaki Yusuf yang sering menendang pintu.

(Baca juga: Selama 6 Tahun, Dadan Dikerangkeng di Tengah Sawah )

"Kasihan sebenarnya. Tapi ini demi Yusuf juga. Karena kita sayang. Yusuf juga pernah ditanya, mau keluar apa enggak. Yusuf bilang enggak mau, katanya kalau keluar nanti Yusuf nyakitin orang," ucap Ratnasari menirukan anaknya.

Setelah 5 tahun dikerangkeng, Ratnasari mengatakan perilaku beringas Yusuf sedikit demi sedikit berkurang. Sesekali dia dan suaminya atau sepupunya mengajak Yusuf Jalan Jalan ke luar rumah. Tentu saja dengan dipegang kuat.

"Mudah-mudahan Yusuf bisa normal kembali," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com