Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma: Jangan Sampai Warga Surabaya Terpecah Belah, Gampang Dihasut

Kompas.com - 08/05/2017, 07:42 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Ada rombongan Reog, Barongsai, pawai busana hingga sepeda kuno. Juga turut meramaikan, puluhan mobil hias dari berbagai instansi pemerintah, sekolah, BUMN, maupun swasta dengan berbagai macam tema dan warna.

Mobil-mobil hias tersebut dipenuhi berbagai jenis tema dan warna bunga. Ada yang berbentuk burung garuda, taman bunga, kereta kencana, buah-buahan raksasa, hingga bertema bola.

Parade bunga dan budaya menyambut hari jadi Kota Surabaya ke-724 itu meramaikan jalanan protokol Kota Surabaya, Minggu (7/5/2017).

Dilepas dari Jalan Pahlawan di depan kantor Gubernur Jawa Timur, arak-arakan pawai melintasI Jalan Tunjungan, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Panglima Sudirman, hingga Jalan Darmo dan berakhir di Taman Bungkul di Jalan Darmo sepanjang 5,3 kilometer.

Beberapa jam sebelum resmi dilapas Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, ribuan warga sudah memenuhi rute pawai.

Risma berharap, agenda rutin ini menjadi momentum merawat kerukunan di tengah kebhinekaan warga Surabaya. "Jangan sampai warga Surabaya terpecah belah, gampang dihasut. Mari kita terus bergandengan tangan," ucapnya. 

(Baca juga: Terlalu Sibuk Urus Aser, Risma Mengaku "Teler")

Kepala Dinas Kebudayaan dan Parwisata, Widodo Suryantoro mengatakan, ada 75 delegasi yang turut meramaikan. Jumlah ini lebih banyak dari tahun kemarin, yang hanya 50 delegasi.

Dari jumlah itu, 45 mobil hias, 24 parade budaya dan enam drum band ikut meramaikan acara. "Pesertanya selain dari kota-kota yang menjadi sister city Surabaya, juga Organisasi Perangkat Daerah, Pemkot Surabaya, BUMN, BUMD juga komunitas di Surabaya," terangnya.

Selain parade bunga dan budaya, peringatan hari jadi Kota Surabaya ke-724 juga diramaikan dengan Health Season (SHS), Surabaya Shopping Festival (SSF), Festival Rujak Uleg, hingga Pasar Malam kuliner Tjap Toendjoengan. 

Kompas TV Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menolak pengerahan massa aksi 112 atau 11 Februari. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta warga Surabaya untuk tidak mengikuti aksi 11 Februari. Hingga saat ini, Risma belum menerima informasi ada warga yang ingin bertolak ke Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com