Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersihkan Sisa Banjir Bandang Magelang, Alat Berat Diterjunkan

Kompas.com - 05/05/2017, 09:36 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang menerjunkan sejumlah alat berat (eksavator) dan dump truck untuk membersihkan sampah dan sisa meterial sisa bencana banjir bandang di Desa Sambungrejo dan Desa Citrosono, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Pembersihan dilakukan agar material berupa batu-batu besar, batang pohon dan gundukan-gundukan tanah tidak membahayakan masyarakat, terlebih jika turun hujan.

"Pasca-evakuasi korban selesai, selanjutkan kami menyingkirkan sampah yang ditimbulkan akibat banjir. Ada enam alat berat dan 14 mobil dump truck untuk pembersihan sisa banjir. Ini penting kalau tidak diatasi bisa menjadi masalah sosial,” kata Edi Susanto, Kepala Pelaksana BPBD Magelang, Jumat (5/5/2017).

Berbagai unsur ikut bergotong-royong membersihkan sampah pasca-bencana ini. Mereka yang terlibat antara lain dari BPBD, Polri, TN, belasan komunitas relawan dan masyarakat.

Edi mengatakan sudah ada tim ahli geologi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang bertugas meneliti lalu mengkasi kondisi tanah pasca-bencana.

Hasil kajian ini penting sebagai dasar kebijakan Pemerintah Kabupaten Magelang selanjutnya terkait bencana ini.

“Pasca-bencana sudah dilakukan pemotretan kawasan banjir dari udara. Lalu ditindaklanjuti dengan kajian geologi. Karena pemantauan udara hanya permukaan saja, potensi yang sesungguhnya seperti apa bisa keliru. Kajian geologi mendasari Pemda Magelang untuk mengambil kebijakan,” ucap Edi.

Sementara itu, pasca-bencana banjir bandang yang menewaskan 13 orang itu, gelombang bantuan dari berbagai elemen masyarakat terus mengalis. Bantuan yang masuk itu mulai dari uang tunai, makanan, minuman, beras, sayuran, peralatan mandi dan tidur dan masih banyak lagi.

Baca juga: Banjir Magelang, Tangis Aryati Saat Curhat ke Menteri Khofifah

Rekahan bertambah

Tim PVMBG dan BNPB menemukan 15 titik rekahan tanah di kawasan bukit Sukorini Kecamatan Grabag dan bukit Seloprogo Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.

Kedua bukit tersebut diduga merupakan titik awal longsor yang memicu banjir bandang di Desa Sambungrejo dan Desa Citrosono, Kecamatan Grabag, Sabtu (29/5/2017).

"Jika sebelumnya tim menemukan 9 titik rekahan baru, data terakhir bertambah menjadi 15 titik. Titik longsor berada di tiga bukit kawasan Sokorini dan Seloprojo, yang jauh dari permukiman penduduk," ucap Bupati Magelang Zaenal Arifin, Kamis (4/5/2017).

Namun demikian, kata Zaenal, ukuran tebing longsor dan volume material yang jenuh belum bisa diketahui karena tim mitigasi kesulitan menuju lokasi lewat jalur darat karena medan terjal. Kondisi itu diperparah dengan cuaca hujan yang terus menerus menguyur kawasan tersebut.

"Kendala utama tim mitigasi adalah medan terjal sehingga sulit dilalui. Tim sempat menerbangkan drone namun terhalang hujan lagi," sebutnya.

Menurut Zaenal, hasil penelitian dari tim PVMBG Bandung ini sangat penting sebagai dasar penanganan pasca-bencana. Terutama terkait pembangunan insfrastruktur serta kepastian rencana relokasi permukiman penduduk. Pihaknya segera akan menggelar rapat evaluasi terkait selesainya masa tanggap darurat Jumat 5 Mei 2017.

Rapat evaluasi itu akan menentukan apakah tanggap darurat akan dianggap cukup, diganti transisi darurat atau diperpanjang.

"Rapat evaluasi ini akan melibatkan BNPB, BPBD Jawa Tengah, BPBD Magelang, Kodim Magelang, Polres Magelang, PVMBG Bandung, ESDM Provinsi Jateng dan lainnya," papar Zaenal.

Sebelumnya, Deputi II BNPB Tri Budiarto mengatakan rekahan baru tersebut merupakan penyebab banjir bandang yang menerjang Desa Sambungrejo dan Desa Citrosono, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Sabtu lalu. Tri menyebut, rekahan tersebut masih berpotensi menimbulkan bencana karena tumpukan material mudah lepas jika terjadi hujan deras.

"Tugas kami memastikan jika terjadi bencana lagi tidak ada korban baru," ujar Tri.

Baca juga: Ada 9 Rekahan di Bukit Dekat Lokasi Banjir Bandang Magelang

Kompas TV Petugas Cari 5 Korban Banjir Bandang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com