Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 9 Rekahan di Bukit Dekat Lokasi Banjir Bandang Magelang

Kompas.com - 04/05/2017, 06:38 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut ada 9 rekahan tanah baru yang terdeteksi di kawasan Bukit Sukorini, Kecamatan Grabag dan bukit Seloprogo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Dua bukit ini sebelumnya mengalami longsor hingga diduga memicu banjir bandang di Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag, Sabtu (29/4/2017) lalu.

Bencana alam tersebut menyebabkan 13 orang tewas, tiga luka dan puluhan bangunan di lima dusun rusak berat.

Deputi II Penanganan Bencana BNPB, Tri Budiharto, mengatakan, saat ini tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung tengah melakukan penelitian terhadap fenomena rekahan tersebut.

Menurut dia, rekahan-rekahan tersebut perlu segera ditindaklanjuti karena berpotensi menyebabkan bencana susulan.

"Rekahan tersebut, masih berpotensi menimbulkan bencana, karena tumpukan material mudah lepas jika terjadi hujan deras. Maka tugas kami memastikan, jika terjadi bencana lagi tidak ada korban baru," kata Tri, di Posko Utama Bencana Banjir Bandang, Kecamatan Grabag, Rabu (3/5/2017).

Baca juga: Banjir Magelang, Korban Terakhir Ditemukan Tersangkut di Alat Berat

Tri mengatakan, dalam beberapa hari ke depan, PVMBG Bandung dibantu BPBD Magelang akan bekerja melakukan pemetaan dan penelitian di kawasan tersebut. Hasilnya, akan menjadi bahan rujukan penanganan pasca-bencana.

Sementara itu Bupati Magelang Zaenal Arifin, menyebutkan, adanya rekahan tanah ini harus diketahui masyarakat agar mereka bisa mengantisipasinya. Saat ini, PVMG masih melakukan penelitian menggunakan segala peralatan yang dimikinya.

"Mereka juga membawa drone dan berbagai peralatan lapangan. Rekahan baru ini harus diketahui masyarakat, agar mereka bisa mengantisipasinya, dan tidak ada korban jiwa," kata dia.

Walaupun begitu, Zaenal mengimbau masyarakar supaya tidak panik namun tetap waspada dengan munculnya fenomena alam itu. Terlebih, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi di wilayah ini masyarakat diminta untuk menjauh dari perbukitan.

"Adanya rekahan baru ini jangan sampai menimbulkan kepanikan. Masyarakat diminta tetap tenang dan bersikap cerdas untuk menghindari ancaman banjir bandang berikutnya," sebut dia.

Baca juga: Banjir Magelang, Tangis Aryati Saat Curhat ke Menteri Khofifah

Kompas TV Anjing Pelacak Bantu Cari Korban Banjir Bandang Magelang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com