Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diteror, TKW yang Sempat Terlantar di Malaysia Mengadu ke Dedi Mulyadi

Kompas.com - 03/05/2017, 13:04 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Iah Syariah (28), salah satu dari dua tenaga kerja wanita (TKW) ilegal asal Plered, Purwakarta, yang terlantar di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia, mengaku selama ini diteror oleh pihak penyalur karena berhasil selamat dibantu Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan pihak KBRI Indonesia.

"Setelah saya di rumah, pihak penyalur atau agen perusahaan terus meneror saya dan suami melalui telepon. Kami diancam katanya akan dihukum karena pulang dibantu Pak Dedi, setelah saya terlantar di Malaysia," ucap Iah, saat datang ke rumah dinas Bupati Purwakarta bersama suaminya, Rabu (3/5/2017).

Iah bersama suaminya pun langsung mengadu ke bupati untuk meminta bantuan karena takut dengan ancaman teror tersebut. Apalagi dirinya di rumah tiap hari selalu ditinggalkan suaminya bekerja.

"Saya takut bagaimana kalau tiba-tiba ada yang datang dan melakukan hal tak baik ke keluarga kami. Makanya saya malu pun, datang lagi ke sini," ujar dia.

Baca juga: Tiba di Indonesia, Bupati Dedi Langsung Bawa TKW ke Polres Purwakarta

Setelah pulang ke tanah air, Iah yang sempat terlunta-lunta di negeri orang karena menjadi korban perdagangan manusia, mengaku fokus untuk mengurus anak dan suaminya di kampung. Sehingga dirinya khawatir kalau pihak yang mengancamnya akan nekat untuk melakukan kejahatan.

"Ditelepon selalu mengancam, saya ke sini meminta perlindungan," katanya.

Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi meminta Iah tidak khawatir dengan ancaman teror dari keluarganya tersebut. Pasalnya, kasus tersebut sudah ditangani Satreskrim Polres Purwakarta untuk segera diungkap.

Dedi Dirinya pun meminta Iah dan suaminya untuk tetap tenang di rumah karena perlindungan terus dilakukan oleh pihak kepolisian.

"Jangan takut, justru mereka yang takut karena kasusnya sudah ditangani polisi. Tenang saja, nanti saya koordinasi sama Pak Polisi," kata Dedi.

Sebelumnya, Iah Syariah TKW asal Plered Kabupaten Purwakarta dan Rati asal Tempuran Kabupaten Karawang, bertemu Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang hendak bertolak ke Mesir di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia.

Keduanya selama empat hari di Negeri orang lain tanpa bisa makan dan minum karena kehabisan bekal dan paspornya ditahan Imigrasi Malaysia.

Dedi pun memilih membatalkan kepergiannya ke Mesir dan lebih memilih memproses kepulangan warganya tersebut yang telah menjadi korban perdagangan manusia.

Setibanya di Indonesia, Dedi bersama keduanya langsung bertolak ke Polres Purwakarta untuk melaporkan kejadian tersebut. Kini, kasusnya masih dalam penanganan petugas kepolisian setempat. 

Baca juga: Cerita Dedi Mulyadi Bertemu TKW yang Telantar di Bandara Malaysia

Kompas TV Bunyi sirene dan atraksi seni di Taman Situ Buleud menandai diresmikannya air mancur Sri Baduga tahap tiga. Peresmian dilakukan Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Peresmian air mancur yang mulai dibangun sejak tahun 2013 itu disaksikan ribuan warga. Delapan ribu tempat duduk di sekitar taman penuh sesak oleh warga yang penasaran dengan kemegahan air mancur setinggi 10 meter ini. Dengan dilengkapi seribu penyembur air serta 500-an titik cahaya membuat air mancur Sri Baduga tidak saja indah, tapi juga menjadi air mancur terbesar di Asia Tenggara. Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan, sebagai objek wisata baru, air mancur Sri Baduga akan memadukan keindahan wisata air dengan beragam pertunjukan seni. Seorang pengunjung dari karawang, mengakui Setelah pembangunan tahap tiga, air mancur Sri Baduga menjadi lebih indah dan atraktif. Perpaduan teknologi dan kesenian diakui mampu memukau wisatawan. Sementara itu, selebritas Luna Maya yang sempat meragukan keindahan air mancur Sri Baduga juga mengaku takjub setelah menyaksikan dari dekat. Air mancur Sri Baduga tidak hanya menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Tapi juga jadi bukti dengan kerja keras serta kreativitas Kabupaten Purwakarta yang merupakan kabupaten terkecil kedua di Jawa Barat mampu menciptakan destinasi wisata baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com