Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan TNI Perbatasan Gelar Pengobatan Massal di Daerah Terpencil Papua

Kompas.com - 28/04/2017, 22:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Yonif 405/Surya Kusuma, Banyumas, yang bertugas di wilayah kolakops Rem 174/ATW Merauke menggelar pengobatan gratis kepada masyarakat perbatasan di Kampung Yetetkun, salah satu kampung terpencil di Distrik Nienatie, Kabupaten Bovendigoel, Provinsi Papua, Kamis (27/4/2017).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan teritorial, khususnya di bidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Baca juga: Warga Ikuti Pengobatan Massal di Candi Borobudur

Untuk mencapai Kampung Yetetkun membutuhkan perjuangan yang besar. Sebab, Kampung Yetetkun merupakan daerah terpencil di wilayah perbatasan RI-PNG yang berjarak 6 kilometer dari Distrik Nienatie.

Untuk menuju ke kampung tersebut, tim kesehatan Yonif 405/SK yang berjumlah delapan orang dipimpin oleh Letda Ckm dr Trias Mujahid harus menaklukkan lebar dan derasnya arus Sungai Muyu menggunakan kole-kole, sampan khas Papua. Selanjutnya perjalanan ditempuh selama dua jam dengan menyusuri jalan setapak.

Kepala kampung Yetetkun, Tobias Tukon menjelaskan, sulitnya akses dari Kampung Yetetkun menuju puskesmas di Distrik Nienatie menyebabkan banyak warga enggan berobat saat sedang sakit. Kondisi itu diperparah dengan jalan yang rusak sehingga akses menuju puskesmas kian sulit.

Kendati demikian, Tobias mengakui memang setiap bulan kampungnya rutin mendapatkan pelayanan kesehatan dari Puskesmas Ninati yang dibantu tenaga dari Nusantara Sehat.

Lalu sekarang ada lagi kegiatan "jemput bola" pengobatan gratis yang digelar Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Yonif 405/Surya Kusuma, Banyumas, yang bertugas di wilayah kolakops Rem 174/ATW Merauke. Kegiatan tersebut tentu saja disambut gembira oleh masyarakat Yetetkun.

"Ini adalah pertama kali Kampung Yetetkun mendapat pelayanan kesehatan dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan selama bertahun-tahun sejak kami tinggal di sini meskipun sebenarnya pelayanan kesehatan telah dilaksanakan secara rutin setiap bulan oleh puskesmas Ninati yang diperkuat oleh tenaga Nusantara Sehat," kata Tobias, seperti dikutip dari siaran pers Penerangan Kodam IV Diponegoro, Kamis malam.

Pernyataan Tobias ini sekaligus meluruskan pemberitaan sebelumnya tentang pelayanan kesehatan di daerah terpencil

Disambut antusias

Masyarakat menyambut antusias kedatangan tim medis TNI ini. Tercatat sebanyak 105 orang dengan berbagai keluhan mendaftarkan diri untuk diperiksa.

Sedangkan penyakit yang diderita di antaranya adalah ISPA, sakit kepala, malaria dan penyakit kulit. Selama ini, warga memilih untuk menahan sakit atau dengan pengobatan tradisional daripada harus berjalan jauh ke puskesmas di distrik.

"Kegiatan pengobatan berlangsung sekitar tiga jam dan disambut antusias oleh warga yang berharap bisa sembuh setelah mendapat pengobatan," ungkap Letda Ckm dr Trias Mujahid yang mempimpin kegiatan ini.

Dalam kegiatan pengobatan tersebut, Dokter Satgas juga memberikan pengarahan tentang pola hidup sehat serta pentingnya menjaga sanitasi lingkungan, sehingga masyarakat bisa terhindar dari segala macam penyakit dan hidup lebih sehat.

Sebagai ungkapan terima kasih dan sukacita atas pelayanan kesehatan dari Satgas Pamtas ini, sejumlah pria dari kampung ini mengantar Tim Kesehatan Satgas Yonif 405/SK kembali menuju Distrik Nienatie.

Baca juga: Timor Leste Beri Tanda Jasa untuk Semua Personel Misi Pelayanan Kesehatan RI

Sementara itu, Danyonif 405/SK Letkol Inf Diantoro mengatakan bahwa kegiatan ini adalah wujud pengabdian Satgas Pamtas RI-PNG di perbatasan Papua.

"Kami berharap kegiatan kami dapat diterima baik oleh masyarakat, sehingga kehadiran Satgas Pamtas dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di perbatasan RI-PNG," harapnya.

Kompas TV Pantai di Perbatasan RI-Timor Leste Ini Tak Kalah Mempesona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com