Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Ternate Bisa Usir Penjajah, Mengapa Kita Tidak Bisa Usir Nyamuk

Kompas.com - 27/04/2017, 16:39 WIB
Yamin Abdul Hasan

Penulis

TERNATE,KOMPAS.com - Menteri Kesehatan RI Nila Farid Moeloek berharap Ternate bisa menghilangkan penyakit malaria pada tahun 2019.

“Ternate atau Maluku Utara terkenal bisa usir penjajah, mengapa kita tidak bisa usir nyamuk,” kata Menkes dalam sambutannya saat membuka Jambore Fasilitator Pla Malaria di Kota Ternate, Maluku Utara, Kamis (27/4/2017).

Jambore malaria diikuti 10 kabupaten dan kota di Maluku Utara dan dihadiri 7 provinsi di Indonesia, Forkompimda Maluku Utara dan Kota Ternate.

Menkes menilai Ternate telah memerangi malaria dengan begitu baik. Ini dapat dilihat selama tiga tahun berturut-turut menunjukkan angka malaria terus mengalami penurunan.

“Tadi wagub mengatakan malaria masih ada di lima provinsi di wilayah Indonesia timur, namun saya melihat Ternate memerangi malaria dengan begitu baik. Ini dapat dilihat selama tiga tahun berturut-turut menunjukkan angka penurunan malaria, dan di tahun 2019 saya kira sudah bisa eliminasi malaria,” kata dia.

Nyamuk malaria sebutnya, dapat berada di hutan bakau dan dapat berada di pertambangan dengan terbentuknya laguna atau genangan air.

“Untuk itu, saya pesan di tempat pertambangan seperti wilayah Halmahera Timur, Halmahera Tengah dan sebagian selatan agar laguna ditutup. Malaria juga disebabkan oleh migrasi masyarakat yang menyebabkan malaria bisa berada di mana-mana,” kata Menkes.

Sementara Walikota Ternate Burhan Abdurahman saat membacakan deklarasi eliminasi malaria, menyebutkan, pihaknya bertekad akan mewujudkan eliminasi malaria pada tahun 2019. Deklarasi ini kemudian diikuti 9 kabupaten dan kota lainnya di Maluku Utara.

Burhan mengatakan, malaria selain menimbulkan kematian yang tinggi juga bisa menurunkan produktifitas manusia. Untuk itu berbagai langkah dilakukan Pemkot Ternate dalam rangka eliminasi malaria hingga 2019.

“Di tahun 2011, angka malaria 1,9, turun menjadi 1,7 di tahun 2012 dan menjadi 0,2 di tahun 2016 atau terpaut 1 persen secara nasional,” katanya.

Baca juga: Terserang Malaria, Anggota Brimob Ditemukan Meninggal di Hutan Poso

Kompas TV WHO Rekomendasikan Kelambu Antimalaria
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com