Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buwas: Indonesia Target Pasar Narkotika Terbesar di Asia

Kompas.com - 22/04/2017, 06:52 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengatakan, Indonesia menjadi target pasar narkotika terbesar di Asia.

Menurut dia, narkotika yang masuk ke Indonesia berasal dari 11 negara dan dikendalikan oleh 72 jaringan internasional. Jaringan-jaringan itu sebagian besar dikendalikan dari dalam lapas.

"BNN itu bisa membuktikan dan telah membuktikan dan kita telah menelisik bahwa narkotika di Indonesia disuplai dari 11 negara dari berbagai jenis macam model. Dan dikendalikan 72 jaringan narkotika internasional," katanya dalam Sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di markas Divisi Infanteri 2 Konstrad, Singosari, Kabupaten Malang, Jumat (21/4/2017).

(Baca juga: Buwas Sebut Lapas Masih Jadi Tempat "Aman" bagi Jaringan Narkoba)

Pria yang kerap disapa Buwas ini menambahkan, sejumlah jaringan narkotika itu berasal dari Afrika Barat, Iran, Tiongkok, Pakistan, Malaysia dan sejumlah negara di Eropa.

"Yang jaringan satu sama lain tidak saling berhubungan. Mereka bersaing untuk mengedarkan narkotikanya," ucapnya.

Menurut dia, penghasilan setiap jaringan dalam setahun mencapai sebesar Rp 3,6 triliun.

Sasarannya pun sudah masif, mulai dari kalangan elite yang memiliki kekuasaan hingga sampai ke kalangan akar rumput. Kalangan ini nantinya dimanfaatkan oleh bandar jaringan narkotika untuk menjadi pengedar di lapangan.

"Oleh sebab itu, bila nanti orang-orang ini ketergantungan. maka dia dijadikan alat. Disuruh apa saja mau demi narkotika, misalnya disuruh edarkan 10, satu untuk dia," tuturnya.

(Baca juga: Buwas: Tembak Mati Bandar Narkoba, Termasuk Pengkhianat di BNN)

 

 

Kompas TV Buwas: Ganja Untuk Kesehatan Tak Masuk Akal (Bag 1)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com