Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Indah dan Suaminya yang Tunanetara Memberdayakan Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 21/04/2017, 11:32 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI,KOMPAS.com - Indah Catur Cahyaningtyas (36) terlihat membawa secangkir kopi kemudian diletakkan di hadapan suaminya, Nur Hadi Windoyo (33). Dengan bantuan Indah, Nur Hadi Windoyo yang akrab dipanggil Mas Win menyentuh cangkir dan menikmati kopi yang rutin disajikan Indah setiap malam.

Mas Win adalah tunanetra yang sehari-hari bekerjasa sebagai guru di SLB Banyuwangi dan juga pemain musik organ tunggal. Sedangkan Indah, adalah seorang ibu rumah tangga yang aktif di kegiatan sosial.

Indah dan Mas Win menikah pada 11 Juli 2006 dan telah dikarunai seorang anak laki laki yang lahir pada 18 Maret 2012 dan diberi nama Muhammad Gilang Surya.

"Suami saya tuna netra dan saya ini awas. Oh ya awas ini istilah Jawa untuk menyebut orang yang bisa melihat dengan baik. Kalau menggunakan istilah normal rasanya kok ya enggak pas. Karena teman-teman tuna netra kan juga manusia yang sama dengan kita," kata Indah saat ditemui Kompas.com di rumahnya Kamis (20/4/2017).

Indah bercerita pertemuan pertama kali dengan suaminya pada tahun 2004 pada pelatihan jurnalistik. Saat itu Mas Win bermain musik dan Indah menjadi peserta pelatihan.

Baca juga: Demi Anaknya Bisa Sekolah, Ibu Ini Terus Mengayun Martil...

Pertemuan kedua kembali terjadi pada tahun 2006 di Lembaga Pendampingan Penyandang Cacat. Di lembaga tersebut, Mas win menjadi wakil ketua dan Indah menjadi sekretaris.

"Di lembaga tersebut membuat kita sering bertemu, berdiskusi dan akhirnya dekat. Kita juga sering dijodoh-jodohkan sama teman-teman," ucapnya.

Saat itu, Indah mengaku sudah memiliki perasaan lebih ke Mas Win namun dia tidak berani mengungkapkan secara langsung.

"Saya merasa memiliki ego yang cukup tinggi karena merasa normal apakah harus jatuh cinta pada laki-laki tunanetra. Saat itu saya berdoa sama Tuhan. Jika memang jodoh saya minta didekatkan. Jika tidak berjodoh saya meminta kita dipisahkan tanpa harus menyakiti. Mas Win ini ganteng dan juga pinter," katanya sambil tersenyum dan menggenggam tangan suaminya.

Akhirnya mereka berdua saling berbicara tentang perasaan yang mereka miliki dan memutuskan untuk menikah setelah tiga bulan dekat.

"Saya bilang ke Mas Win kalau serius sama saya ya lamar saja. Ternyata serius dan akhirnya kami menikah tanpa pacaran. Saya tinggalkan pacar saya yang lain," ceritanya sambil tertawa.

Indah mengaku penikahannnya itu  bukan hal yang mudah. Dia juga sering mendapatkan pertanyaan nyinyir terkait keputusannya menikah.

Walaupun sudah masuk usia pernikahan ke 11 tahun, Indah mengaku dia masih terus belajar untuk mendampingin suaminya.

"Banyak hal kecil yang sering dipertengkarkan contohnya adalah ketika saya menata barang pribadi mas Win dengan rapi ternyata itu menyulitkan bagi dia karena rapi enggak penting tapi bagaimana ia mendapatkan barang pribadinya dengan mudah," katanya.

Sementara itu Mas Win bercerita, dia lahir dengan penglihatan yang baik namun pada usia 7 tahun, matanya sakit dan membesar. Pada usia 15 tahun, matanya pecah sehingga tidak bisa melihat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com