Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Aceh Ini Dijuluki Si "Pemburu Darah"

Kompas.com - 21/04/2017, 06:16 WIB
Daspriani Y Zamzami

Penulis

 

Tidak semua orang paham dengan penyakit ini, termasuk keluarga penderita sekalipun. Thalassemia merupakan penyakit yang tidak menular namun mematikan. Penyakit ini merupakan penyakit yang diturunkan oleh orangtua dan hingga saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkannya.

Pemahaman para orangtua tentang Thalassemia memang masih sangat minim. Kondisi ekonomi yang lemah semakin memperburuk kondisi para thallers, karena tak mampu menjangkau rumah sakit untuk menjalani perawatan.

Saat ini, RSUD Zainal Abidin adalah satu-satunya rumah sakit yang berada di pusat ibukota Provinsi Aceh yang memberi layanan transfusi plus pemberian obat bagi penderita thalassemia di Aceh.

“Saat ini tercatat 300 pasien penyandang thalassemia menjalani pengobatan dan transfusi di RSUD Zainal Abidin, dan kami juga selalu mengunjungi para pasien dan meminta kepada keluarga agar mereka harus melakukan transfusi yang teratur untuk menjaga kualitas hidup pasien,” katanya.

Berkutat dengan darah

Mengetahui golongan darah seseorang, bagi Nunu adalah sebuah kewajiban dan pertanyaan utama saat ia mengenal orang baru. Hal itu karena aktivitasnya yang berkutat dengan darah dan pemahaman detil tentang darah, pemanfaatan darah dan bagaimana menjadi pendonor darah yang baik.

Sebelumya, perempuan berkacamata ini pernah bekerja di sebuah perusahaan farmasi, sejak tahun 1995 hingga 2012.

“Rutinitas bekerja yang juga dibawah tekanan, walau memberi profit yang lebih dari cukup tak membuat saya mampu bertahan di posisi district manager, hingga memutuskan untuk pensiun dini,” ucapnya.

Sepekan pertama tak bekerja seperti rutinitas sebelumnya membuat dirinya bahagia, dan merasa terbebas dari rutinitas, tetapi kemudian Nunu merasa jenuh karena tak memiliki aktivitas.

"Hingga akhirnya saya menemukan ide untuk mengumpulkan para relawan yang mau mendonasikan darahnya bagi sesama manusia, dan membentuk sebuah komunitas yang saya beri nama Darah Untuk Aceh (DUA)," sebutnya.

Di usianya yang kelima tahun – tepatnya 24 April 2017- Darah Untuk Aceh yang memiliki tagline “Darah Sehat Selalu Ada Untukmu “ berkomitmen untuk selalu berusaha membantu pemenuhan kebutuhan darah di PMI Aceh terutama untuk para penyandang thalassemia, dengan mengundang semua masyarakat untuk menjadi anggota sukarela dan siap mendonorkan darah serta mengkampanyekan pentingnya donor darah untuk kesehatan pendonor maupun keselamatan bagi penerima transfusi darah.

Tak heran, jika julukan pemburu darah terus melekat pada diri ‘kartini’ yang satu ini.

“Saya sih santai saja dengan julukan itu, memang seperti itu kenyataannya, berbincang dengan saya pasti tak lepas dari omongan tentang darah,” katanya.

Dengan menggunakan berbagai media, DUA terus mensosialisasikan manfaat donor darah bagi kesehatan dan manfaatnya bagi orang-orang yang membutuhkan.

Melalui media sosial, DUA mengajak anak-anak muda untuk bisa menjadi pendonor darah sejak dini. Dengan mendonorkan darah, manfaat yang dirasakan sangat banyak di antaranya bisa terhindar dari penyakit serius dan efek dari narkoba.

DUA juga menginspirasi beberapa daerah lain untuk melakukan dan membentuk lembaga yang sama, misalnya Darah Untuk Lampung (DUL) dan Darah Untuk Palembang (DUP).

Aceh sendiri saat ini menyandang status sebagai daerah sabuk Thalassemia di Indonesia. Jika tidak ada upaya untuk meminimalisasi penyebaran penyakit ini, dalam jangka waktu 20-30 tahun kemudian, Aceh terancam tidak memiliki generasi muda.

Memberi pemahaman dan edukasi tentang pentingnya menjadikan Aceh sebagai daerah “Zero Thalassemia” menjadi tantangan yang harus dilakukan oleh "Wanita Pemburu Darah" ini dengan DUA-nya. 

Baca juga: Aceh, Daerah Tertinggi "Carrier Thalassemia" di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com