Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Racun Seusai Ungkap Dugaan Guru Bocorkan Soal UN, Siswi SMK Meninggal Dunia

Kompas.com - 18/04/2017, 09:12 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Sepekan melewati masa perawatan di RSUD Kota Padangsidimpuan, Amelia Nasution (18), siswi kelas XII SMK Negeri 3 Kota Padangsidempuan, mengembuskan nafas terakhirnya, Selasa (11/4/2017).

Kedukaan yang dalam merundung keluarga dari Ahdayanuar Nasution (46), warga Kelurahan Batangbahal, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidempuan. Putri kesayangannya itu meninggal dunia setelah mencoba bunuh diri dengan meminum racun serangga.

Amelia diduga melakukannya karena tidak kuat mendapat tekanan dari seorang guru yang ingin memenjarakannya pada Rabu (5/4/2017).

Kejadian bermula saat dirinya bersama dua teman sekelasnya, Iddia Annur dan Rini Afrianti, memprotes pihak sekolah dan seorang oknum guru berinisial E di media sosial Facebook. Mereka menuding guru E telah membocorkan kunci jawaban Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) kepada seorang siswa berinisial Y yang tak lain adalah anaknya.

Aksi saling serang di media sosial pun terjadi. Diduga karena tersudut, guru E lalu mengintimidasi ketiganya dengan mengancam mereka.

"Kami bertiga diintimidasi, diancam mau dipenjarakan dan denda Rp 750 juta. Anak Ibu E dikasih kunci jawaban, sementara yang lain tidak. Ada guru yang keberatan sama kami, dia yang memanasi Ibu E supaya kami di penjara," kata Iddia dan Rini yang saat itu menemani Amelia di rumah sakit.

Kepala SMK Negeri 3 Kota Padangsidempuan, Darwisah Lubis yang dikonfirmasi wartawan saat itu mengaku, tidak mengetahui ada kunci jawaban yang bocor.

"Saya tahunya, ada siswi kami yang sakit dan di opname, saya jenguk, gara-garanya saya tidak tahu. Sebagai kepala sekolah saya kasi bantuan," kata Darwisah.

(Baca selengkapnya: Mengaku Diintimidasi Guru, Seorang Siswi SMK Coba Bunuh Diri)

Ketua Penyelenggara Ujian Nasional (UN) Sumatera Utara, Yuniar yang ditemui di ruangannya di kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Disdik Prov Sumut) pada Kamis
(6/4/2017) mengatakan, begitu mendapat kabar pihaknya langsung menghubungi Kepala SMK 3 Padangsidimpuan dan menyuruh pihak sekolah membuat kronologis kejadian.

"Menurut informasi yang kami dapat dari kepala sekolah saat mengunjungi rumah korban bersama guru-guru lain, korban diduga stress karena dituduh mencuri uang neneknya. Jadi tidak ada kaitannya dan hubungannya dengan UN," katanya singkat.

Juli Herniatman Zega dari Lembaga Perlindungan Anak dan Perempuan Yayasan Burangir yang mendampingi keluarga korban mengatakan, ayah korban sudah melaporkan oknum guru yang
diduga melakukan intimidasi ke Polresta Padangsidimpuan pada Rabu (12/4/2017).

"Saksi-saksi sudah dimintai keterangannya. Oknum guru yang dilaporkan adalah KS. Kami berharap proses hukum akan berjalan cepat dan polisi bekerja dengan profesional mengusut tuntas kasus ini. Kami menduga oknum guru KS dan FO sebagai pelaku intimidasi, kami minta mereka ditindak secara hukum," kata Zega, Senin (17/4/2017).

 

Kompas TV Aparat Polres Lebak, Banten, menangkap tiga orang tersangka penjual kunci jawaban soal Ujian Nasional tingkat SMA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com