Soekarwo Larang Warga Himpun Dana untuk Korban Longsor di Jalanan

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, meminta warga tidak menghimpun sumbangan dana untuk korban bencana tanah longsor di Kabupaten Ponorogo, dan Nganjuk.

Soekarwo menegaskan, pemerintah sudah mencukupi kebutuhan korban longsor di dua daerah tersebut.

"Kita sudah cukupi semua kebutuhan, jadi tidak perlu sumbangan dari warga," katanya, Kamis (13/4/2017).

(Baca juga: Lokasi Longsor Ponorogo Ditetapkan sebagai Zona Merah)

Dia justru mengkhawatirkan, dana hasil sumbangan yang dihimpun di jalan-jalan tidak disalurkan kepada korban bencana longsor. Dana tersebut dikhawatirkan dimanfaatkan oknum atau kelompok warga tertentu.

"Jika ingin membantu, datang saja ke lokasi, menjadi relawan," jelasnya.

Untuk korban bencana longsor di Kabupaten Ponorogo, Pemprov Jawa Timur memberikan santunan sebesar Rp 900 ribu per jiwa selama 6 bulan. Tidak hanya itu, 36 kepala keluarga juga dibangunkan rumah. Saat ini, Pemprov tengah mencari lahan untuk rumah tersebut.

(Baca juga: Ini Penyebab Longsor di Ponorogo yang Menewaskan Puluhan Orang)

Pembangunannya sendiri, akan melibatkan satuan TNI Angkatan Darat di kawasan setempat. "Ini bersifat secepatnya, karena para korban saat ini mengungsi di rumah masing-masing keluarganya," terangnya.

Soekarwo menambahkan, skema bantuan yang sama juga akan diterapkan kepada korban longsor di Kabupaten Nganjuk.