POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Rumah milik Rahayu, seorang ibu rumah tangga yang berdiri di bantaran Sungai Sulewatang di Kelurahan Sulewatang, Kecamatan Polewali, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, ambruk dan tertimpa pohon serta rumpun bambu, Kamis (13/4/2017).
Kejadian ini bermula ketika hujan deras berlangsung sejak pagi tadi. Rahayu bersama dua anaknya yang sedang berteduh di dalam rumahnya kaget dan panik ketakutan saat rumahnya tiba-tiba bergerak setelah bantaran sungai tempat rumahnya berdiri longsor.
Baca juga: Tiga Hari Berselang, 5 Korban Longsor Nganjuk Belum Ditemukan
Rahayu dan anaknya makin panik lantaran sejumlah pohon dan rumpun bambu yang selama ini ditanam di sepanjang bantaran sungai untuk menghindari erosi ikut tumbang dan menimpa rumahnya.
Beruntung Rahayu dan anaknya segera melompat dan berlari meninggalkan rumahnya sebelum tertimpa pohon dan rumpun bambu.
“Karena panik, saya dan anak langsung lompat dan berlarian meninggalkan rumah,” tutur Rahayu.
Meski tak ada korban jiwa, namun rumah dan sejumlah perabotan miliknya hancur. Karena khawatir rumahnya ambruk karena sudah miri ke sungai, Rahayu mengungsi ke rumah sanak keluarga. Dia juga memindahkan barang-barang berharga dan perabotan mereka ke tempat yang aman.
Baca juga: Penelitian: Longsor di Pulau Jawa, Jumlah Korban Tewas Lebih Banyak daripada Korban Luka
Longsor di bantaran Sungai Sulawestang ini juga menyebakan aliran sungai tersumbat tanah dan pohon. Agar aliran sungai tidak tersumbat dan menimbulkan bahaya banjir, warga kini bergotong-royong membersihkan muara sungai dari pohon dan rumpun bambu yang menimpa rumah milik Rahayu.