Pelajar SMA yang Tewas Usai UN Dikenal Sopan dan Patuh kepada Orangtua

GOWA, KOMPAS.com - Suasana duka masih menyelimuti sebuah rumah di Desa Taipakodong, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Kecelakaan lalu lintas yang merenggut jiwa Ade Amelia Amanda (16), siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pallangga, Selasa (11/4/2017), meninggalkan duka yang dalam bagi orangtua korban, Daeng Sila dan Eda, dan pihak keluarga.

Ade, anak kedua dari empat bersaudara keluarga itu, dikenal sebagai gadis yang sopan serta patuh kepada kedua orangtuanya.

"Dari empat bersaudara dia yang paling baik, sopan dan tidak pernah membantah sama orangtua. Jadi kami sangat sedih atas kejadian kemarin," kata Hajja Senga, nenek korban, Rabu (12/4/2017).

Sejak peristiwa kemarin, sejumlah teman sekolah serta guru korban terus berdatangan melayat.

Korban terlibat tabrakan dengan Fahmi (17) dan Syahrul (17), pelajar Sekolah Madrasah Aliyah (Mts) Muhammadiyah Panciro yang berboncengan di Desa Pekanglabbu, Kecamatan Pallangga saat pulang melaksanakan Ujian Nasional (UN).

(Baca selengkapnya: Pulang UN Motornya Tabrakan, Pelajar SMA Tewas)

Fahmi dan Syahrul saat ini masih kritis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf Sungguminasa. Keduanya tak bisa melanjutkan UN lantaran harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

Pihak kepolisian sendiri saat ini masih melakukan penyelidikan atas kasus ini.

"Kecelakaan lalulintas antar pelajar SMA yang terjadi kemarin dan mengakibatkan satu korban meninggal dunia saat ini masih dalam proses penyelidikan," kata Kasat Lantas Polres Gowa AKP Raden Sumartono.