BANDUNG, KOMPAS.com - Penyakit tulang rapuh atau osteogenesis imperfecta yang diderita Muhammad Fahri Asidiq (11), warga Jalan AH Nasution, RT 01 RW 03, Kelurahan Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, ternyata diturunkan oleh ibunya, Sri Astati Nursani (32).
"Saya juga dari kecil. Tapi kalau bisa dibilang stadiumnya lebih ringan daripada Fahri," kata Sri kepada Kompas.com, Senin (10/4/2017).
Baca juga: Setiap Batuk, Tulangnya Patah, Bocah Ini Mengaku Ingin Mati Saja
Serupa dengan apa yang dialami Fahri, Sri mengaku pernah beberapa kali patah tulang di sejumlah bagian tubuhnya.
"Kalau saya masih bisa jalan normal dan bisa angkat berat?," ucapnya.
Sri sebenarnya sempat ditopang oleh tongkat sebagai alat bantu berjalan. Namun kini dia sudah tidak bergantung lagi pada tongkat setelah mengalami kejadian unik saat berjualan tisu untuk menghidupi kedua anaknya beberapa tahun lalu.
"Bisa jalan seperti biasa karena waktu itu saya sering dikejar-kejar sama petugas (Satpol PP). Daripada saya kena razia, ya saya lari saja ninggalin tongkat," ungkapnya.
Kondisi tulang rapuh yang juga dialami Sri diketahui setelah dirinya membandingkan tulang kering miliknya dengan punya anaknya. Meski sama-sama bengkok dan pipih seperti bulan sabit, kondisi tulang kering Fahri lebih memprihatinkan. Pada bagian tulang yang melengkung, kulit Fahri tampak luka memerah.
Baca juga: Bocah Penderita Tulang Rapuh Ingin Bertemu Ridwan Kamil
Sri menjelaskan, luka tersebut terjadi akibat tulang kering Fahri yang sudah remuk karena terlalu banyak patahan. Tulang-tulang Fahri yang patah sedikit demi sedikti memaksa menembus keluar kulit.
"Luka ini mulai dari bulan Januari 2017," tandasnya.