MAGELANG, KOMPAS.com - Kepala Polres Magelang AKBP Hindarsono menyatakan, berkas penyidikan kasus pembunuhan siswa SMA Taruna Nusantara Magelang hampir selesai.
Dengan demikian, kasus yang menyeret tersangka, AMR (16), itu akan segera disidangkan.
"Sampai saat ini sudah pada tahap melengkapi berkas, paling lambat besok, Jumat (7/4/2017), kita serahkan ke Kejaksaan Negeri untuk tahap I, semoga tidak ada halangan," ujar Hindarsono ditemui di Universitas Muhammadiyah Magelang, Kamis (6/4/2017).
Baca juga: Pasca-pembunuhan Siswa SMA Taruna Nusantara, Tagar #WeTrustTN Ramai di Media Sosial
Mantan kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya itu menuturkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kejaksaan guna mempercepat proses pemberkasan mengingat tersangka masih di bawah umur.
Menurutnya, proses hukum kasus ini dipercepat karena merupakan kasus menonjol yang melibatkan anak-anak. Polisi bahkan membentuk tim khusus yang dipimpin langsung oleh Wakil Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Jawa Tengah AKBP Zain Dwi Nugroho.
"Ini atensi kita, kasus sangat menonjol, kita akan segera menyelesaikannya," tandasnya.
Tim tersebut langsung melaksanakan kegiatan-kegiatan, mulai prarekonstruksi hingga rekonstruksi di dua lokasi, di supermarket Carrefour dan Graha 17 komplek SMA Taruna Nusantara.
Hindarsono mengaku tidak menemui kendala yang berarti dalam menyusun berkas perkara penyidikan kasus ini. Sebab, sejak awal pihaknya sudah mendapatkan bukti-bukti yang lengkap dan pelaku juga bersikap kooperatif.
Disebutkan pula, untuk menyusun berkas perkara ini, ada sebanyak 19 saksi yang diperiksa. Mereka terdiri dari para siswa, pamong, kasir supermarket, dan orangtua tersangka.
Hindarsono berujar, saat ini tersangka AMR masih dititipkan di rumah tahanan perempuan dan anak di Markas II Polres Magelang Kota.
Menurutnya, kondisi remaja itu dalam keadaan sehat. Setiap hari, pihak keluarga mengunjunginya.
Hampir sepekan pasca-tragedi pembunuhan itu, kondisi SMA Taruna Nusantara dinilai sudah kondusif. Proses belajar mengajar juga sudah pulih seperti sedia kala.
Maka, pihaknya sudah menarik pengamanan di lokasi itu, dan diganti dengan patroli setiap satu jam sekali oleh petugas Polsek Mertoyudan.
"Pasukan pengamanan sudah kami tarik. Sekarang diganti patroli setiap satu jam sekali. Hal ini dilakukan untuk membuat ketenangan dan kenyamanan siswa SMA Taruna Nusantara," tuturnya.
Baca juga: Pembunuh Siswa SMA Taruna Nusantara Ingin Minta Maaf ke Keluarga Korban
Seperti diketahui, Kresna Wahyu Nurachmad (15), siswa kelas 10 SMA Taruna Nusantara, asal Kota Bandung, Jawa Barat, dibunuh teman satu baraknya, AMR (16).
Pembunuhan dilakukan saat korban tidur pulas pada Jumat (31/3/2017) pukul 03.30 WIB di kamar 2B Graha 17. Pelaku nekat membunuh lantaran sakit hati karena korban mengetahui perbuatannya mencuri barang dan uang milik teman-temannya.