Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Desa di Sembakung Masih Terendam Banjir, Warga Belum Dapat Bantuan

Kompas.com - 03/04/2017, 14:01 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com – Hari ketiga banjir yang merendam 6 desa di Kecamatan Sembakung, ketinggian air dilaporkan justru semakin naik.

Camat Sembakung, Zulkifli mengatakan, wilayahnya terletak di bagian hilir aliran Sungai Sembakung sehingga dampak banjir akan lebih lama.

“Dari pagi tadi air terus naik. Wilayah kami memang agak lama terdampak banji, bisa semingguan karena berada di bagian hilir sungai,” ujarnya, Senin (3/4/2017).

Baca juga: Hujan Deras di Malaysia, Ratusan Rumah di Indonesia Terendam Banjir

Peningkatan ketinggian banjir membuat sebagian warga di 6 desa terpaksa memilih mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman.

Pemerintah kecamatan mengaku telah mengimbau kepada warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

“Desa Atap warganya sudah mulai mengungsi karena air sudah merendami rumah warga semua, sudah tidak bisa untuk bertahan,” imbuh Zulkifli.

Sementara itu, sejak banjir tiga hari yang lalu, warga terdampak banjir di Kecamatan Sembakung belum menerima bantuan. Selain makanan, obat-obatan dan selimut untuk bayi, warga juga membutuhkan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir di rumah mereka.

“Kita belum terima bantuan. Selain makanan, obat-obatan dan selimut, kami butuh bantuan perahu karet untuk mengevakuasi warga jika air terus naik,” ucap Zulkifli.

Beberapa fasilitas umum seperti puskesmas dan bangunan sekolah di Kecamatan Sembakung juga turut terendam banjir. Pasien rawat inap yang berada di Puskesmas Kecamatan Sembakung terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih tinggi karena ruangan rawat inap telah terendam banjir. Sementara 3 sekolah di Kecamatan Sembakung terpaksa diliburkan karena masih terendam banjir.

Baca juga: Banjir "Kiriman" Malaysia Mulai Surut, Puluhan Rumah di Nunukan Masih Terendam

Kompas TV Jembatan di Jalan Lintas Trans-Sulawesi Putus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com