PONOROGO, KOMPAS.com - Proses pencarian korban hilang akibat tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo diperkirakan memakan waktu hingga satu bulan.
Ketebalan timbunan tanah longsor yang mencapai 17 meter menjadi kendala dalam proses pencarian dan evakuasi.
"Ketebalan timbunan tanah yang mencapai 17 meter tidak memungkinkan proses evakuasi hanya satu minggu saja. Tetapi secepat mungkin untuk diatasi, bisa dua minggu hingga sebulan," kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf saat mengunjungi lokasi bencana, Minggu (2/4/2017) siang.
Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu mengatakan, saat ini tim gabungan memprioritaskan pencarian korban hilang, evakuasi, serta menangani ratusan pengungsi.
Adapun untuk pengungsi, yang menjadi perhatian adalah bantuan berupa logistik makanan dan obat-obatan.
"Semua kebutuhan pengungsi akan dipenuhi," ujar Gus Ipul.
Ia mengharapkan warga tidak mengganggu petugas yang sedang mencari korban hilang.
"Serahkan kepada mereka yang sudah terlatih melakukan evakuasi," ucap Saifullah Yusuf.
Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan seluruh jajaran polres di Karesidenan Madiun untuk membantu pencarian dan evakuasi.
"Seluruh jajaran kepolisian di Karesidenan Madiun all out di sini. Personel kami kerahkan anggota Brimob, Sabhara, agar bisa membantu mengevakuasi korban," ucap Machfud.
Tak hanya itu, jajaran Polda Jawa Timur juga menurunkan anjing pelacak untuk membantu pencarian korban hilang di lokasi bencana.