Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Tahun Tanahnya Dipakai Gedung SD, Ahli Waris Ancam Ambil Alih

Kompas.com - 29/03/2017, 15:08 WIB
Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS. com - Soemari (64) dan Yusuf Mukti (47), warga Desa Karangasem, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jateng, mengancam akan mengambil alih tanah yang digunakan SDN 1 Karangasem,Sayung.

Menurut mereka, tanah tersebut merupakan tanah orangtua mereka.

Rabu (29/3/2017), didampingi aktivis Lembaga Study Kebijakan Publik (LSKP) Jateng, kedua kakak beradik itu mengadu kepada Anjar Gunadi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Demak, terkait sengketa tanah milik almarhum orang tuanya, Mukti Dulatif, yang ditempati untuk SDN 1 Karangasem, Sayung.

"Kami selaku ahli waris memiliki sertifikat hak milik atas tanah yang berdiri bangunan SD itu, " sebut Sumari di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Demak.

Baca juga: Hanya Ada 3 Kelas, Murid SD di Cirebon Harus Belajar di Lantai Mushala

Dengan membawa bukti-bukti terkait tanah tersebut, mereka meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak agar mengembalikan tanah milik keluarganya seluas 3.000 meter persegi yang telah ditempati SDN 1 Karangasem selama 40 tahun.

"Permintaan kami hanya satu, tanah milik keluarga yang digunakan untuk SD itu harus segera diganti," ujar Sumari.

Yusuf menambahkan, pada tahun 2010 lalu sempat dilakukan pertemuan antara ahli waris dengan pihak desa yang dihadiri oleh Muspika setempat.

Pada pertemuan itu, ada bentuk pengakuan bahwa tanah tersebut memang milik orang tuanya, Mukti Dulatif. Akan tetapi hingga saat ini belum ada penyerahan kepada ahli waris Mukti Dulatif.

"Kami akan mengambil alih penguasaan tanah itu dengan cara kami, jika dalam tempo satu bulan tidak ada niat baik dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Demak untuk mengembalikan tanah keluarga kami, " ucap Yusuf.

Baca juga: Tolong Pak Presiden, Kami Ingin Tetap Sekolah...

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Demak, Anjar Gunadi, mengatakan, persoalan sengketa tanah yang ditempati SDN 1 Karangasem butuh penyelesaian yang bijak, mengingat banyak anak anak desa setempat yang sekolah di SD tersebut.

Dalam waktu dekat pihaknya akan membentuk tim untuk menyelesaikan persoalan itu.

"Persoalan SDN 1 Karangasem, kami pelajari dulu. Kita akan bentuk tim untuk turun ke lapangan dan mengadakan penelitian seperti apa duduk permasalahannya. Mudah-mudahan nanti ada solusi yang terbaik," kata Anjar. 

Baca juga: Mantan Pangdam Tutup Jalan Masuk Sekolah, Siswa Resah Saat Jalani UN

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com