Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama di NTT, Pawai Ogoh-ogoh Diikuti Pemuda Lintas Agama

Kompas.com - 27/03/2017, 23:59 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Puluhan pemuda lintas agama di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) memeriahkan pawai ogoh-ogoh dalam rangka merayakan Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1939.

Puluhan umat muslim dan kristiani, berbaur bersama umat Hindu di Kota Kupang untuk ikut dalam pawai ogoh-ogoh yang mengambil start dari Kantor Wali Kota Kupang, dan berakhir di lapangan Markas Polda NTT.

Sekretaris GP Ansor Kota Kupang Ichsan Arman Pua Upa mengatakan, dengan kegiatan seperti ini, keberagaman serta keharmonisan antar-umat beragama dapat ditingkatkan dan ditiru daerah-daerah lain di Indonesia.

Menurutnya, umat muslim serta kristiani yang turut dalam pawai tersebut, mempunyai keinginan besar untuk menjadikan NTTsebagai gerbang toleransi dan keharmonisan antar umat beragama di Indonesia.

"Semoga dengan momentum ini menjadikan NTT, sebagai gerbang keberagaman, gerbang kemajemukan, sehingga ini menjadi laboratorium utama untuk terus membumikan damai dari NTT untuk Indonesia damai,” ucapnya, Senin (27/3/2017).

 

(Baca juga: Uniknya Ogoh-ogoh di Bali, dari Berbahan Organik hingga Pakai Sensor Suara)

Sementara itu, Ketua PHDI Kota Kupang Nyoman Mahayasa menjelaskan, perayaan Nyepi dan Tahun Baru Saka 1939 di Kota Kupang tahun ini, dibalut dengan tema keberagaman.

"Di sini kita balut perayaan Nyepi ini dengan suatu keberagaman, kebhinekaan, karena memang tahun kemarin kita ada sedikit karut marut dengan kebhinekaan, keberagaman," ucapnya.

Wali Kota Kupang Yonas Salean mengatakan, kegiatan keagamaan seperti ini harus didukung dan ditingkatkan apapun agamanya. Yona mengaku kegiatan pawai ogoh ogoh ini baru pertama digelar di NTT.

"Sebelum saya mengakhiri masa jabatan pada tahun ini, harus ada pawai ogoh-ogoh dalam rangka menyongsong pergantian Tahun Baru Saka dan Hari Raya Nyepi. Tuhan buka jalan untuk kita, sehingga sore hari ini kita bisa laksanakan tugas mulia ini dan ini untuk pertama kali sejak Provinsi NTT ini terbentuk,”ucapnya.

 

(Baca juga: Ogoh-ogoh Setinggi 5 Meter Diarak 60 Orang di Bali)

Dengan kegiatan seperti ini, Yonas berharap keberagaman serta keharmonisan antar umat beragama yang selama ini terjalin dapat ditingkatkan dan dapat ditiru oleh daerah-daerah lain di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com