Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasi Aron, Hidangan Gurih dan Sehat di Lereng Gunung Bromo

Kompas.com - 26/03/2017, 16:03 WIB
Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com – Gunung Bromo di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, tidak hanya dikenal karena pemandangannya yang indah.

Warga Tengger di kawasan gunung tersebut juga dikenal memiliki warisan kuliner nikmat dan menyehatkan. Apa itu?

Nasi aron, namanya. Masakan ini khas warga Tengger di lereng Gunung Bromo. Meski disebut nasi, tetapi makanan ini tidak terbuat dari beras.

Bahannya dari jagung putih di lahan lereng Bromo. Bentuknya mirip dengan nasi putih pada umumnya.

Namun, nasi aron bikin rasa kenyang tahan lama, tidak cepat basi hingga seminggu, dan rasanya lebih gurih.

Sayangnya, nasi aron kini mulai ditinggalkan karena cara pembuatannya dianggap tidak praktis.

Warga yang sudah sepuh masih ada yang sering membuatnya. Salah satunya Mbah Lamsia (70), warga Pedukuhan Seruni, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura. Bagaimana membuatnya?

Menurut Lamsia, siapkan dulu bahan jagung putih yang panennya 4-5 bulan sekali. Jagung dipipil, terus ditumbuk sampai setengah halus dan direndam ke air selama kurang lebih empat hari.

Setelah direndam, jagung tumbuk itu dijemur sampai kering. Pengeringan butuh waktu lama karena Sukapura bersuhu sejuk dan dingin.

Setelah kering, jagung ditumbuk lagi hingga halus dan disaring. Lantas, direbus setengah jam dan diangkat serta disiram dengan air panas serta diaroni (dibuat setengah matang).

Selesai diaroni, jagung direbus lagi selama 30 menit hingga matang.

"Bentuk nasi aron bisa dibuat macam-macam sesuai selera pembuat. Kalau warga Tengger sukanya nasi aron dikepal. Disimpan dengan benar, bisa tahan seminggu, enggak basi," kata Lamsia.

Nasi aron biasanya disajikan bersama makanan pendamping lain, seperti sayur daun ranti, tahu, campuran kentang dengan tahu, tempe, dan ikan laut. Sambal terasi akan membuat hidangan nasi aron menjadi semakin komplet.

Nasi aron juga dimanfaatkan untuk menghangatkan tubuh warga di daerah dingin seperti lereng Bromo.

Camat Sukapura Yulius Christian mengatakan, supaya tidak punah, nasi aron sering disajikan kepada tamu, baik tamu kedinasan maupun keluarga dan relasi. Nasi aron bisa dijual ke wisatawan selain Bromo yang sudah terkenal.

Ia mengatakan bahwa nasi aron gurih dan baik bagi kesehatan. Menurut dia, campuran nasi aron yang gurih dan sayur daun ranti yang pahit mampu menurunkan kolestrol dan mengobati diabetes.

Tak hanya itu, paduan nasi aron dengan sambal pedas dapat menahan rasa lapar hingga berjam-jam.

"Pemkab berupaya dan membudayakan nasi aron di kalangan masyarakat Probolinggo. Salah satu caranya dengan menyajikan nasi aron ini pada tamu. Agar lebih menarik, nasi aron kita lengkapi dengan sayur dan ikan laut dan asin, parutan kelapa, dan pelengkap lain," kata dia.

Menurut Yulius, nasi aron jarang tersedia di warung-warung. Karena itu, aparat kecamatan bekerja sama dengan pengelola hotel berusaha menyediakan nasi aron sebagai promosi dan pemasaran. Warung-warung kecil juga dirayu agar menjual nasi aron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com