Dedi Mulyadi: Sudah Disebut Namanya Juga Alhamdulillah

BANDUNG, KOMPAS.com – Bupati Purwakarta sekaligus Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi menanggapi santai hasil survei yang dilakukan Indo Barometer, belum lama ini.

Dalam surveinya, Indo Barometer merilis figur pilihan masyarakat untuk calon Gubernur Jabar. Dari 14 nama yang diajukan dalam skema pertanyaan tertutup, hasilnya menempatkan 4 nama teratas.

Pertama, Ridwan Kamil dengan raihan 22%, Deddy Mizwar 14,1%, Dede Yusuf 11,8%, danDedi Mulyadi 7,3%.

“Sudah disebut namanya juga sudah alhamdulillah. Segini juga sudah uyuhan. Atoh (bahagia). Apa atuh saya mah dibandingkan dengan Deddy Mizwar, Ridwan Kamil, Dede Yusuf,” ujar Dedi di rumah dinasnya, Jumat (24/3/2017).

(Baca juga: Pilkada Jabar 2018, Golkar Buka Peluang Usung Dedi Mulyadi)

Dedi mengatakan, tiga orang tersebut tinggal di kota. Sedangkan dirinya tinggal di desa dan mengerjakan hal-hal yang tidak populer di mata umum. Seperti pertanian berbasis lingkungan, pangsi (baju Sunda), bahasa Sunda, hingga buah kacapi atau sentul.

“Nanti suka banyak pertanyaan. Buah kacapi teh apa, bisa dimakan atau nggak, gimana cara memakannya. Itulah pekerjaan saya, memasarkan hal-hal yang tidak populer,” terangnya.

Seperti ketika bicara tentang buah kesemek. Buah ini kebanyakan dikenal oleh orang berusia 40 tahun ke atas. “Itulah kerjaan saya memperjuangkan identitas yang ditinggalkan orang (tidak populer),” ucapnya.

Berbeda dengan orang lain yang mengerjakan hal populer dari apartemen hingga apel New Zealand. Makanya ia merasa bersyukur, dengan mengerjakan hal yang tidak populer pun, namanya masuk dalam survei.

“Ketika orang lain memperkenalkan apartemen maka saya memperkenalkan rumah panggung, beda populernya,” ucapnya.

Namun pada akhirnya, dalam setiap malam minggu, di rumah panggung di dekat kolam buatan, berisi banyak orang. “Di hari kerja orang-orang tidak ingat dengan rumah panggung. Tapi kalau ingin hidup bahagia, mereka akan cari rumah panggung,” sindir Dedi.

(Baca juga: Ditanya Kesiapan, Bupati Dedi Sebut Pilkada Jabar Bukan Upacara)