Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Landa Ungaran, Motor Hanyut hingga "Nyangkut" di Pohon

Kompas.com - 21/03/2017, 15:00 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Banjir dan longsor melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Semarang, Senin (20/3/2017).

Banjir di Dusun Sipete arah ke Karangjati di Desa Kalongan, tepatnya di depan SMPN 5 Ungaran, bahkan menyebabkan sebuah sepeda motor dan pikap hanyut.

Saat banjir melanda, pemilik sepeda motor, Iqbal, warga Villa Delia Kalongan, dan pemilik pikap, Nastain, warga Penawangan Pringapus, nekat melintasi jalan yang sudah tergenang banjir.

"Sepeda motor ketemu nyangkut di pohon belakang toko bangunan, kalau yang mobil pikap masuk got. Sudah tahu banjir kok nekat, untung pengemudinya selamat semua," ungkap Kepala Desa Kalongan, Yarmuji, melalui pesan WhatsApp, Selasa (21/3/2017).

Menurut Yarmuji, kawasan ini tidak pernah mengalami banjir. Namun pada musim hujan tahun ini, sudah dua kali wilayahnya tenggelam oleh banjir. Pihaknya meminta Pemkab Semarang untuk meninggikan jembatan dan jalan di depan SMPN 5 Ungaran tersebut.

Di tempat berbeda, sebuah talud setinggi 5 meter dengan panjang 15 meter di Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, longsor dan menimpa rumah warga setelah hujan deras selama lebih dari tiga jam mengguyur Ungaran dan daerah sekitarnya.

Tidak ada korban jiwa, namun pemilik rumah Sutrisno dan keluarganya harus mengungsi ke tempat tetangganya.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Semarang, kerusakan yang ditimbulkan dari bencana longsor ini tergolong kerusakan berat dengan kerugian mencapai puluhan juta rupiah. Dinding samping rumah tersebut hancur tertimpa material talud dan tanah, sedangkan kerusakannya meliputi dua kamar tidur dan satu kamar mandi.

"Runtuhnya itu kayak pelan-pelan, terus regudug gitu. Springbed, tivi, kipas angin, mesin cuci semuanya rusak," ungkap Lasimah, istri Sutrisno, saat ditemui Selasa (21/3/2017) siang.

Petugas BPBD Kabupaten Semarang langsung meninjau lokasi begitu informasi diterima. Namun tidak banyak yang bisa diperbuat lantaran ada beberapa titik retak dan menggantung.

Sementara itu, pada waktu bersamaan, di tempat terpisah, longsor juga menimpa dua rumah Perumahan Bukit Leyangan Baru RT 5 RW 5, Ungaran Timur, antara lain rumah Aziz dan Wiwin.

Kerusakan paling parah terjadi pada rumah Azis. Bagian dapur rumahnya jebol setelah terkena material longsor dari tebing pengembangan perumahan baru di atas rumahnya. Pemilik rumah juga mengungsi lantaran khawatir terjadi longsor susulan.

Apalagi dalam kejadian longsor kemarin, lanjut Aziz, merupakan kejadian yang kedua kalinya.  Longsor sebelumnya, terjadi pada pertengahan Januari 2015 silam. Saat itu, ada tiga rumah yang terdampak.

Di lokasi yang sama, namun berbeda kompleks perumahan, tepatnya di RW 5 Perum Ungaran Baru sedikitnya 70 kelurga terjebak banjir kurang lebih 50 sentimeter yang menggenangi jalan. Banjir di kompleks ini lebih disebabkan oleh buruknya drainase.

Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Semarang Yudinita Artsiani menhatakan, pihaknya sudah melakukan pendataan di dua lokasi longsor dan banjir tersebut, yakni di Sidomulyo dan di Leyangan.

Pemerintah akan memberikan bantuan sesuai dengan kategori kerusakan yang di timbulkan.

"Longsor di Sidomulyo dan Leyangan kategori rusak berat. Tapi khusus yang di Leyangan sudah ada pembicaraan dengan pengembang, akan diganti," ungkap Yudinita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com