Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Pekalongan Sandera 9 Truk Proyek Tol Pemalang-Batang

Kompas.com - 17/03/2017, 00:44 WIB
Ari Himawan Sarono

Penulis

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Puluhan warga Kecamatan Sragi dan Siwalan Pekalongan, Jawa Tengah berunjuk rasa dengan menyandera sembilan truk pengangkut tanah proyek tol Pemalang–Batang, Kamis (16/3/2017).

Pengunjuk rasa berkumpul di pertigaan Jalan Sragi, Pekalongan. Mereka menutup akses truk pembawa tanah urugan untuk proyek Tol Pemalang-Batang.

Salah satu pengunjuk rasa, Bagus mengatakan, aksi ini digelar warga karena mereka geram setiap hari harus hidup dengan jalan berdebu akibat ceceran tanah yang jatuh dari truk. Selain itu, hilir mudik truk membuat badan jalan di sejumlah titik rusak. 

Namun, sambung Bagus, pelaksana proyek terkesan tak peduli. “Kami mendukung apa yang menjadi proyek pemerintah, namun jangan sampai pelaksana tol mengabaikan kearifan lokal dan mengganggu aktivitas kami, lihat jalan berdebu dan rusak,” ucapnya.

Bagus mengungkapkan, selama ini jalan yang dilintasi truk pengangkut tanah proyek tol memang disiram oleh pelaksana. Namun durasinya tidak sering. Bahkan menurut warga penyiraman dan pembersihan tanah berdurasi 3-4 jam sekali.

“Ada anak yang terkena ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) diduga karena debu jalan, banyak juga warga yang terjatuh karena jika terkena hujan jalan licin dan rusak,” tambah Bagus.

Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan yang mendatangi lokasi dan membujuk warga ke Kantor Kelurahan Sragi untuk bertemu dengan pihak pelaksana proyek jalan tol PT SMJ.

Puluhan warga akhirnya bertemu dengan pihak pelaksana tol untuk menyampaikan tuntutannya.

Veeraraghavan Ganesan, pelaksana proyek jalan tol Pemalang-Batang berjanji akan mengakomodir permintaan warga. Namun pembersihan ceceran dan perbaikan jalan tidak bisa dilakukan sekaligus.

"Pembersihan Ceceran tanah di jalan teknisnya akan kita atur mana yang diutamakan, kalau sekaligus kami tidak sanggup,” kata Veera.

Veera meminta warga bersabar. Ia berjanji, dalam dua minggu sudah menambah alat untuk membersihkan tanah yang terjatuh di jalan.

Setelah pertemuan tersebut, truk pengangkut tanah diperbolehkan melanjutkan perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com