Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksekusi Lahan di Gowa Ricuh, Polisi Dihujani Batu

Kompas.com - 16/03/2017, 21:06 WIB
Abdul Haq

Penulis

GOWA, KOMPAS.com - Ratusan warga Dusun Taring, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan menghadang polisi menghadang polisi dengan melempari batu besar dari atas puncak gunung.

Eksekusi lahan seluas 288 hektar tersebut berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB. Warga yang menolak eksekusi berkerumun dan membawa golok dan tombak.Tak berhenti sampai disitu, warga melempari aparat dengan batu besar. 

Aksi warga ini membuat eksekusi terhenti beberapa jam. Sebanyak 457 personel polisi dan TNI mengepung lokasi untuk mengendalikan warga. 

Tembakan peringatan serta gas air mata dilancarkan polisi, namun warga tetap melakukan perlawanan.

Baru pada pukul 15.00 Wita, eksekusi berhasil dilakukan. Polisi mengepung pegunungan yang menjadi pusat konsentrasi massa dan mengamankan sejumlah warga yang membawa senjata tajam.

Desa Taring dan Kelurahan Tonrorita, Kecamatan Biring bulu serta Desa Datara dan Desa Garing, Kecamatan Tompobulu terkena proyek pembangunan Waduk Karalloe yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Sulawesi selatan. 

Waduk ini rencananya akan memberikan pasokan air bagi warga Kabupaten Gowa dan Kabupaten Jeneponto. 

Salah satu tokoh masyarakat Desa Garing, Haji Pudding mengatakan, hingga kini masih ada 77 warga yang belum mendapat ganti rugi. Mereka merasa ganti rugi tidak dilakukan dengan benar karena tidak dihitung berapa meter lahan yang harus diganti rugi. 

"Kami sebenarnya mau ganti rugi, tapi camat tidak menentukan harga per meternya, hanya memberikan saja jadinya ada yang lahannya cuma 44 are tapi dapat Rp100 juta dan yang tanahnya 1 hektar tapi cuma dapat Rp 80 juta. Jadikan aneh, jangan sampai uang pembebasan lahannya dikorupsi," kata warga lainnya, Hasnah, Kamis (16/3/2017).

Sementara itu, Kapolres Gowa, AKBP Ivan mengatakan, pihaknya hanya mengamankan proses evakuasi dari pengadilan.

"Kami menggunakan cara persuasif untuk menghindari bentrokan adapun beberapa warga kami amankan karena membawa senjata tajam," tutupnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com