Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Jadi Pengurus NU yang Cuma Akhirnya Jadi Urusan..."

Kompas.com - 16/03/2017, 13:23 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Wafatnya KH Hasyim Muzadi merupakan kehilangan yang sangat mendalam bagi warga Nahdliyin di seluruh Indonesia.

Banyak wejangan mantan Ketua Umum PBNU tersebut yang menjadi motivasi bagi para Kiai dan pengurus NU di daerah untuk tetap konsisten menjaga marwah organisasi yang berhaluan Ahlussunah Waljama'ah ini.

Dewan Pembina Madrasah Tsanawiyah (MTs) NU Ungaran, KH Zaenal Muttaqin adalah salah satu orang yang pernah terlibat dalam dialektika dengan Kiai Hasyim.

Peristiwa yang akan ia selalu ia kenang itu terjadi pada tahun 2008. Saat itu KH Hasyim Muzadi berkunjung ke Kabupaten Semarang untuk meresmikan Mushala dan ruang baru Madrasah Tsanawiyah (MTs) NU Ungaran, salah satu sekolah di bawah Lembaga Pendidikan (LP) Maarif NU yang terletak di Jl Kaligarang No 9 Ungaran Barat.

Baca juga: Ditandai Upacara Militer, Jenazah KH Hasyim Muzadi Diterbangkan ke Depok

Saat itu Kiai Hasyim mengatakan bahwa menjadi pengurus NU harus mampu menyesuaikan diri pada kondisi zamannya dan mampu melihat kebutuhan umatnya. Setelah bisa menyesuaikan dengan kondisi zaman serta mampu melihat kebutuhan umat, pengurus NU harus bisa memberikan solusi atas kesulitan-kesulitan yang dihadapi umatnya.

"Selesaikan problem-problem yang dihadapi Umat. Jangan jadi pengurus yang cuma akhirnya jadi urusan. Pengurus yang tidak mengurusi umat, tapi mengurusi dirinya sendiri saja tidak bisa. Akhirnya justru menjadi beban bagi umatnya," kata Hasyim Muzadi seperti dituturkan Zaenal, Kamis (16/3/2017) siang.

Masih dikisahkan oleh Zaenal, menurut Hasyim Muzadi berjuang untuk umat harus ikhlas. Tidak boleh pamrih dan tidak perlu khawatir akan menjadi fakir karena berkhidmah (darmabakti) untuk umat. Sebab selalu ada pertolongan Allah bagi setiap orang yang berjuang untuk kebaikan.

"Tidak usah khawatir menjadi pengurus NU, karena KH Ahmad Shiddiq pernah dawuh. Kamu kalau mau ngopeni NU, Allah yang akan memberi kamu rezeki, anak anakmu menjadi saleh dan salehah. Hidupmu akan istiqamah," kata dia.

Baca juga: Pelayat Bergantian Shalatkan Jenazah KH Hasyim Muzadi

Selain dirinya, saksi hidup yang melihat dan mendengar petuah dari KH Hasyim Muzadi tersebut adalah KH Muromi Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Kabupaten Semarang yang juga Ketua Mustasyar (dewan penasehat Syuriah NU) Kabupaten Semarang.

Selain itu ada juga almarhum KH Abdul Wahab, Muassis (pendiri) MTs dan SMK NU Ungaran yang juga sesepuh NU Kabupaten Semarang.

Sementara itu Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama  (PCNU) Kabupaten Semarang KH Ahmad Hanik mengatakan, sesuai dengan instruksi jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang ditandatangani baik oleh Rais Aam KH Ma'ruf Amin dan Ketua Umum KH Said Aqil Siroj, warga Nahdliyin akan menggelar salat gaib dan tahlil untuk mendiang KH Hasyim Muzadi.

"Kami sudah instruksikan ke masing-masing MWC (Majlis Wakil Cabang) NU untuk mengadakan salat gaib dan tahlilan," kata Hanik.

Baca juga: Jenazah KH Hasyim Muzadi Akan Diterbangkan ke Depok

Kompas TV Presiden Jokowi Kunjungi Hasyim Muzadi di Malan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com