Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Penggerebekan Pasangan Mesum di Kamar Pas Menyebar Via Grup WhatsApp

Kompas.com - 15/03/2017, 08:18 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - SS (34), komandan regu petugas keamanan Lotte Mart di Mal Pakuwon Surabaya, ditetapkan tersangka oleh polisi setelah menyebarkan video penggerebekan pasangan pelajar yang berbuat mesum di kamar pas.

Video itu disebarkannya ke grup WhatsApp beberapa saat setelah penggerebekan dilakukan. Grup WhatsApp bernama "Pakuwon Mall GA/LP" itu beranggotakan para satpam, HRD, dan pengawas non-food Lotte Mart.

Dari grup WhatsApp itulah, video penggerebekan beredar luas hingga menjadi viral.

Satreskrim Polrestabes Surabaya sempat menyita beberapa ponsel milik petugas keamanan dan pegawai HRD, untuk diuji laboratorium di Polda Jawa Timur.

Aktivitas SS di grup itu juga yang dibuat polisi sebagai salah satu bukti bahwa SS bisa dijerat pasal 52 ayat 1 UU nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan UU nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE).

Aksi pelaku merekam pasangan pelajar untuk keluar dari kamar pas tanpa celana dalam juga disebut melanggar pasal 35 dan Pasal 37 UU nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi.

"Total hukuman bisa 10 tahun penjara," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Muhamad Iqbal, Selasa (14/3/2017).

Sebenarnya, lanjut Iqbal, kedua orangtua pelajar yang dipanggil di Lotte Mart pasca-pemeriksaan sempat meminta agar menghapus video tersebut.

"Namun video sudah terlanjur disebar ke grup WhatsApp Pakuwon Mall GA/LP sehingga dirasa sulit untuk mengantisipasi agar video tidak tersebar," ujarnya.

(Baca juga: Pasangan yang Tepergok Mesum di Kamar Pas Masih Pelajar SMA)

Meski sudah ada tersangka, lanjut Iqbal, penyelidikan terus dilakukan sehingga kemungkinan masih ada jumlah tersangka yang bertambah.

"SS akan diperiksa untuk pertama kalinya sebagai tersangka, pada Kamis mendatang," tutur Iqbal.

(Baca juga: Satpam Penyebar Video Penggerebekan Pasangan Mesum Kamar Pas Jadi Tersangka)

Video penggerebekan pasangan mesum itu beredar di media sosial sejak beberapa hari terakhir. Dalam video amatir berdurasi 1 menit 44 detik itu, pasangan muda-mudi terlihat dipaksa keluar dari kamar pas tanpa mengenakan bawahan.

Terdengar suara pria dengan nada tinggi meminta keduanya keluar dari kamar pas. Pasangan pria mencoba mengenakan bawahan sebelum keluar kamar pas, namun dilarang. Keduanya lantas diseret ke sebuah ruangan di mall tersebut tanpa celana dalam.

Melalui siaran pers yang diterima Kompas.com beberapa waktu lalu, Manajemen Lotte Mart menolak disalahkan atas tindakan satpam. Menurut Lotte Mart, tanggung jawab pengamanan sudah diserahkan kepada PT Trikarya Cemerlang selaku penyedia jasa keamanan.

Manajemen perusahaan ritel asal Korea itu mengakui, penanganan yang dilakukan oleh petugas telah menyalahi standar operasional kerja yang telah ditetapkan. Namun itu mutlak menjadi tanggung jawab oknum petugas keamanan di bawah PT Trikarya Cemerlang.

(Baca juga: Sekuriti yang Pergoki Pasangan Mesum di Kamar Pas Terancam Dipecat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com