Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunawisma Disiksa Warga yang Termakan "Hoax", Ribuan Selebaran Disebar

Kompas.com - 09/03/2017, 20:40 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

BREBES, KOMPAS.com – Ribuan selebaran untuk mengantisipasi tindakan anarkis akibat berita bohong atau hoax yang beredar di tengah warga disebarkan, Kamis (9/3/2017) sore.

Selebaran yang dibagikan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Brebes, Jawa Tengah, ini berisi imbauan melawan informasi palsu atau hoax yang tengah beredar di masyarakat tentang beredaranya isu penculikan anak oleh pelaku yang berpura-pura menjadi tunawisma atau pengemis.

Para petugas menempelkan selebaran anti hoax ke sejumlah sudut kota Brebes, di antaranya di Jalan Taman Siswa, Veteran, Ahmad Yani hingga komplek Alun-Alun. Mereka juga menyebar selebaran dengan langsung membagikan ke pengendara sepeda motor maupun mobil yang melintas.

Surtini (40), salah seorang warga yang sedang melintas di Jalan Taman Siswa, mengaku resah dengan banyaknya informasi ada orang gila yang menyamar. Dia bahkan tak habis pikir banyak warga yang melakukan aksi hakim sendiri terhadap tunawisma maupun pengidap gangguan jiwa yang tidak bersalah.

“Resah takut kalau anak main di luar, karena kabar seperti itu, tapi tadi dapat selebaran ternyata informasinya palsu,” kata Surtini.

Lusiana Indira Isni, Kepala Seksi Kehumasan Dinkominfoti Brebes, menjelaskan, aksi yang mereka lakukan mencegah terulangnya kejadian aksi main hakim sendiri. Sejak beberapa hari kemarin, Lusiana mengaku telah menerima laporan dari warga bahwa ada tunawisma yang mengidap gangguan jiwa yang dianiaya warga lantaran dituduh sebagai penculik anak.

“Kami mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa isu mengenai penculikan anak untuk diambil organ dalamnya adalah berita bohong atau hoax. Kami ingin masyarakat tahu bahwa berita itu adalah bohong jangan mudah percaya. Bila menemukan orang yang mencurigakan bisa dilaporkan kepada pihak berwajib,” ungkap dia.

Dengan penempelan dan pembagian 1.500 lembar selebaran anti-hoax ini, Lusiana berharap warga tidak termakan isu adanya orang yang menyamar sebagai orang gila maupun gelandangan sebagai penculik.

(Baca juga: Gara-gara Termakan "Hoax", Warga Siksa Seorang Tunawisma)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com