Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Pariwisata Tawarkan Investasi di Mandalika ke Raja Salman

Kompas.com - 07/03/2017, 12:38 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) telah mengajukan skema investasi khusus kepada kerajaan Arab Saudi.

Direktur Utama ITDC Abdullah M Mansoer mengatakan, perusahaannya mengajukan paket investasi berupa lahan seluas 300 hektar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Lahan yang kami tawarkan kepada kerjaan Arab seluas 300 hektar itu sama luasnya dengan kawasan Nusa Dua," kata Abdullah saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/3/2017).

Abdullah menjelaskan, total luas Mandalika 1.300 hektar. Sesuai selera Raja Salman yang menyukai pantai, lahan yang ditawarkan untuk Raja Salman berada persis di pinggir pantai.

Rencananya, di lahan yang ditawarkan tersebut akan dibangun fasilitas dengan konsep Muslim Friendly Cluster.

"Ada pantainya juga, kelebihannya arealnya sangat privat dengan konsep muslim friendly cluster. Artinya tidak ada minuman beralkohol atau pemandangan yang dianggap tidak senonoh," tuturnya.

Sesuai konsep yang sudah berjalan, investor membangun fasilitas hotel dan wisata di atas lahan yang dikerjasamakan. Artinya, investor bebas mau membangun hotel, vila, atau fasilitas lainnya.

Adapun ITDC bertanggung jawab membangun infrastruktur, seperti jalan, taman, dan fasilitas umum kawasan.

Selain lahan di KEK Mandalika ITDC menawarkan paket kontrak khusus. Jika biasanya dengan skema kontrak 20 plus 30 tahun, untuk kawasan Mandalika bisa diperpanjang sampai 80 tahun.

Artinya dengan skema 20 plus 30 setelah masa kontrak habis 20 tahun maka bisa diperpanjang lagi selama 30 tahun. Tapi bagi Raja Salman kontrak bisa langsung diperpanjang 80 tahun setelah 3 tahun masa kontrak pertama berjalan.

"ITDC memberikan tawaran spesial berupa pengurangan pajak kepada investor yang berinvestasi di Mandalika," tutur Abdullah yang enggan menyebutkan nilai investasinya.

Proses negosiasi sendiri sudah berlangsung selama satu tahun terakhir. Diperkuat kembali dengan tim ekonomi kerajaan Arab Saudi ketika Raja Salman berkunjung ke Bali.

Saat ini, pihaknya masih menunggu komunikasi lanjutan dengan pihak Arab Saudi. Ia pun fokus melayani Raja Salman agar nyaman dan betah selama di Bali, dengan harapan berdampak positif pada investasi.

"Raja Salman ke Bali untuk tujuan liburan, kita berikan pelayanan terbaik. Buktinya mereka mau memperpanjang masa liburan," ungkapnya.

Sebelumnya Raja Salman tiba di Bali pada Sabtu (4/3/2017) melalui Bandara Ngurah Rai. Rencananya Raja beserta rombongan akan berlibur sampai di Bali hingga Minggu (12/3/2017) mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com