Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jemaah Umrah yang Dituding Jadi Calo Hajar Aswad

Kompas.com - 23/02/2017, 10:19 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Praktik joki untuk membantu para jemaah mencium Hajar Aswad di Majidil Haram, masih subur. Bahkan, warga negara Indonesia yang ikut jadi joki pun masih ada.

Netty, salah satu peserta dalam rombongan jemaah Indonesia asal Balikpapan, Kalimantan Timur, menceritakan pengalamannya soal joki Hajar Aswad.

Ia bersama kerabatnya bernama Sudiyono Darwis Barahima berangkat umrah ke Makkah menggunakan jasa PT Iman Arafah Travel pada 9 Februari 2017.

Menjelang kepulangan ke tanah air, Netty dan Sudiyono, juga beberapa jemaah lain menyempatkan mencium Hajar Aswad pada Rabu (15/2/2017). Cukup padat jemaah yang ingin mencium batu hitam di selatan Masjidil Haram itu.

“Beberapa kali orang bertanya mau dibantu kah?” kata Netty menceritakan pertemuannya dengan salah satu joki atau calo.

Semula, Netty tidak mengerti. Beberapa orang menawarkan jasa serupa. Ia pun sadar bahwa ada joki atau semacam calo untuk memberi bantuan.

Mereka berpenampilan tidak seperti jemaah biasanya. Mereka mengenakan pakaian bebas. Namun yang menarik bagi Netty, semua yang menawarkan jasa itu fasih berbahasa Indonesia. Netty pun sadar bahwa mereka merupakan WNI di Arab.

Ketua rombongan Iman Arafah, Nur Aisyah, membenarkan praktik joki atau calo Hajar Aswad itu ada. Kebanyakan mereka berkebangsaan Indonesia menawarkan jasa dengan harga super mahal. “Bisa 100, 200, 300 real. Tergantung tawar menawar,” kata Aisyah.

WNI ini menawarkan jasanya memang lebih banyak pada jemaah Indonesia. Jumlah mereka semakin banyak sesuai kepadatan jemaah yang ingin mencium batu hitam itu.

“Setelah tahu maksud mereka, saya tidak mau (dilayani joki),” kata Netty.

Dituduh joki

Gara-gara itu pula, Sudiyono ikut terjaring dalam operasi para Askhar, polisi syariah Arab Saudi, yang menangkapi para calo, Rabu (15/2/2017) silam. Tidak hanya Sudyiono, teman satu rombongan dari Balikpapan bernama Eko Kurnia juga turut diciduk.

Mereka pun dituduh melakukan praktik percaloan dan satunya adalah TKI yang melarikan diri dari majikan.

“Padahal passpor dan visanya jelas, tanggal kepulangannya jelas, juga tiketnya,” kata Aisyah.

Razia para polisi Arab sedang digalakkan pasca-serangan bakar diri warga negara Afrika beberapa waktu lalu. "Waktu itu rupanya ada razia pada imigran gelap," kata Aisyah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com