Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Jadi Korban "Hoax", Ridwan Kamil Mengaku Capek Beri Klarifikasi

Kompas.com - 20/02/2017, 14:26 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku sering menjadi korban dari informasi 'hoax'. Pria yang akrab disapa Emil itu mengaku, sejak menjadi orang nomor satu di Bandung sudah lebih dari enam kali ia menjadi sasaran berita bohong.

"Saya korban hoax lebih dari enam kali, foto saya apa ditulis apa, Ridwan Kamil melakukan apa diberitakan apa sehingga capek hati saya mengklarifikasi," ujar Emil di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, usai memimpin deklarasi 'Bandung Hantam Hoax', Senin (20/2/2017).

Dia mengatakan, informasi palsu itu berdampak buruk terhadap citra dirinya dan tak mudah memulihkan nama baiknya dari tudingan ataupun fitnah.

"Dampaknya citra negatif, kesimpulan negatif dan persepsi negatif yang tidak mudah untuk kita balikan lagi," kata dia.

Selama ini, lanjut Emil, dia cukup mudah untuk memberikan klarifikasi. Bantahan itu biasa ia lakukan melalui akun media sosial pribadinya yang memiliki jutaan pengikut.

"Saya aktif di media sosial reaktif bisa meng-counter, tapi bayangkan kalau ada pejabat yang tidak aktif di media sosial atau digital, mereka susah mengklarifikasinya," tuturnya.

Sebab itu, dia berpesan agar tiap lembaga pemerintahan memaksimalkan fungsi humas untuk meluruskan berita atau informasi liar yang kadung beredar di masyarakat. Kecepatan memberikan klarifikasi pun harus diutamakan.

"Setiap pemerintah itu pasti punya bagian humas. Kalau kepala daerahnya rada gagap teknologi di media sosial minimal humasnya tidak, setiap ada berita yang merugikan secepat itu pula bagian humasnya mengklarifikasi. Bagian humasnya jangan gaptek, berarti cara menyampaikannya harus multi platform bisa menyampaikan dengan konferensi pers bisa membantah dengan media sosial resmi," tuturnya.

"Saran saya, mengimbau humas di lembaga pemerintahan di Indonesia untuk ikut juga dalam gerakan hoax ini karena mereka juga berkepentingan, jangan-jangan ada berita hoax yang merugikan institusinya," tambah Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com