Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuding Ada Pelanggaran, Pendukung Paslon Datangi Panwaslu dan KPU Kendari

Kompas.com - 16/02/2017, 20:16 WIB
Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Ratusan relawan dan simpatisan pendukung pasangan calon (paslon) Wali Kota Kendari Abdul Razak- Haris Andi Surahman mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kendari, Kamis (16/2/2017).

Massa memprotes proses pelaksanaan pilkada yang dituding penuh kecurangan.

“Kami datang karena panggilan nurani untuk menyampaikan kebenaran. Bukan hasil yang kami persoalkan, tetapi prosesnya, karena banyak pelanggaran. Seperti kami tangkap lurah dan oknum PNS yang akan melakukan serangan fajar. Sudah beberapa kali kami laporkan ke panwaslu tapi belum ditindaklanjuti," ungkap Yusuf, salah seorang perwakilan massa di hadapan komisioner KPU Kota Kendari.

Hal senada juga disampaikan Ikhsan. Dia mengaku menemukan adanya penyalahgunaan formulir C6.

"Ada C6 tidak sesuai dengan nama dan alamat pengguna, ada C6 ganda dan lintas kecamatan dan kelurahan," tambahnya.

Ketua KPU Kota Kendari, Hayani Imbu didampingi komisioner lainnya menjelaskan bahwa pihaknya baru menerima laporan terkait adanya C6 ganda.

"Kami telah bekerja sesuai aturan dengan melibatkan panwaslu serta tim paslon saat pendistribusian C6. Kami baru dapat laporan ini nanti akan dikroscek kepada KPPS," kata Hayani.

Setelah mendapat penjelasan dari pihak KPU, massa kemudian membubarkan diri dengan tertib dan bergabung dengan massa simpatisan lainnya.

Aksi unjuk rasa ini sempat menutup penuh ruas jalan depan kantor KPUD Kendari, sehingga arus lalu lintas macet total.

Ratusan personel polisi mengamankan aksi ini, dan kawat berduri mengeliling kantor KPU Kendari.

Sebelumnya, ratusan pendukung dan relawan nomor urut 1 juga berunjuk rasa di kantor Panwaslu Kendari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com