Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP I: Bandara Kulon Progo Dimulai dengan Pembuatan "Runway"

Kompas.com - 07/02/2017, 07:28 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Perseroan Terbatas Angkasa Pura I menyatakan, tahap awal pembangunan bandara internasional di Kulon Progo dimulai dari pembuatan landas pacu atau runway sebagai bagian infrastruktur utama dan pengerjaannya paling membutuhkan waktu lama.

"Pertama kali adalah runway, kemudian apron untuk pesawat, lalu baru terminal," kata Direktur Angkasa Pura (AP) I Danang S Baskoro di Yogyakarta, Senin (6/2/2017).

Menurut Danang, pembangunan runway diperkirakan membutuhkan dana paling besar dibandingkan infrastruktur lainnya. Dari total investasi pembangunan bandara Rp 10 trilun, 10-30 persen akan dihabiskan untuk pengerjaan runway.

Selain itu, lanjut dia, runway bandara yang ditargetkan memiliki panjang 3.600 meter atau 3 kilometer lebih itu membutuhkan banyak persyaratan terkait lingkungan seperti analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), serta mempertimbangkan analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Namun berbagai mitigasi terhadap kondisi alam maupun teknis yang ada di Kulon Progo semua sudah kami perhitungkan," kata dia.

Runway di bandara baru itu, menurut dia, akan memiliki lebar 60 meter atau lebih lebar dari Bandara Achmad Yani, Semarang atau Bandara Adi Sumarmo, Solo yang memiliki lebar 45 meter.

Dengan fasilitas dan kapasitas yang ada, menurut dia, diharapkan menjadi bandara yang utama dan menjadikan Yogyakarta sebagai destinasi wisata kedua setelah Bali. Apalagi apron (pelataran pesawat) yang akan disediakan mencapai 28 apron.

"Sehingga nanti bukan hanya pesawat dari Singapura saja yang bisa direct flight (penerbangan langsung) namun hingga dari Timur Tengah dan Eropa juga bisa," kata dia.

Menurut dia, meski baru tahap pertama pembangunan yang ditargetkan selesai pada Maret 2019, hingga saat ini sudah banyak manajemen maskapai penerbangan yang ingin masuk di bandara itu.

"Kalau sekarang boleh dapat slot-nya mereka sudah ingin masuk," kata Danang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com