Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kunjung Diperbaiki, Jembatan O’ou di Nias Terancam Ambruk

Kompas.com - 02/02/2017, 18:39 WIB
Hendrik Yanto Halawa

Penulis

GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com – Jembatan O’ou, jembatan terpanjang di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, dan berstatus Jalan Nasional, dalam keadaan rusak.

Jembatan dengan panjang 186 meter dan lebar 4 meter ini tak kunjung diperbaiki hingga menyebabkan aktivitas warga di Kecamatan Lolowa’u, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, terganggu.

Kerusakan Jembatan O’ou sudah terjadi bertahun-tahun. Warga sudah memberi informasi secara lisan dan tulisan kepada pemerintah setempat dan provinsi, namun tidak kunjung ada tanggapan.

"Jembatan ini rusaknya sudah lama namun hingga sekarang belum pernah tersentuh pemerintah untuk mendapat perbaikan," ungkap Suka Eli Halawa, salah seorang pengendara yang melintas di jembatan, Kamis (2/2/2017).

Karena setiap hari dilintasi kendaraan, kerusakan yang terjadi kerap diperbaiki warga dengan peralatan seadanya. Anak-anak sekolah yang melintasi jembatan ini pun harus ekstra hati-hati.

KOMPAS.com/HENDRIK YANTO HALAWA Satu unit mobil terperosok di atas jembatan, berdampak bagi warga dan pengendara roda dua harus antri dan lebih ekstra hati-hati
Sumurni Halawa, salah seorang pengendara, mengaku kesal karena tidak pernah ada perbaikan padahal jembatan menurut dia, ini jembatan ini adalah kebanggaan Kepulauan Nias.

”Kini semakin darurat saja, membuat pengguna jembatan harus ekstra hati-hati jika melintas karena dapat terperosok dan bahkan jatuh ke sungai, kan bisa bahaya,” ucap Sumurni.

Yusuf Nakhe, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Nias Selatan, mengatakan bahwa kondisi jembatan kini semakin memprihatinkan. Menurut dia, perbaikan Jembatan O’ou adalah tanggung jawab Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

”Jembatan O’ou itu kewenangannya di provinsi, bukan kami di daerah, andai pun kami yang kerjakan paling bahagian kecil saja,” ujar Yusuf melalui pesan singkat.

Pihaknya pun sudah berungkali meminta Dinas PU Provinsi untuk memperbaiki jembatan tersebut.

Di tempat berbeda, staf Pengelola Jalan dan Jembatan di Kepulauan Nias, PPK 15 Nias Cs, J Silaban, mengaku sudah banyak laporan warga yang diterima terkait jembatan itu.

”Jembatan itu memang sudah rusak berat dan perlu diperbaiki,” kata Silaban.

Dia menurutkan, telah melakukan pengajuan pembangunan total sesegera mungkin tahun lalu. Bahkan pada bulan November dan Desember tahun 2016 lalu, tim dari Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) sudah melakukan survei.

”Kami sudah usulkan dan sudah direncanakan oleh P2JN, kita tunggu saja,” katanya.

Selain itu, lanjut Silaban, masih banyak lagi jembatan yang perlu diperbaiki, seperti Jembatan Gewa dan Jembatan Motuho di Kabupaten Nias Selatan.

"Kami sangat prihatin dengan warga di sana. Kami harap usulan kami disetujui agar dibangun dan membantu kelancaran lalu lintas masyarakat," katanya.

Sebagai contoh, menurut Silaban, pada tahun 2015, banyak yang diusulkan tetapi yang di anggarkan hanya 3 jembatan dan itu pun hanya menganti box culvert di Jembatan Goya dan Jembatan Na’ayo di Kecamatan Bawalato dan Jembatan Ba’a di Kecamatan Somambawa.

 

KOMPAS.com/HENDRIK YANTO HALAWA beginilah kondisi warga dan pelajar saat melintasi Jembatan Oou yang terpanjang yang ada di Kepulauan Nias, Sumatera Utara dan berstatus Jalan Nasional, dengan panjang bentangan 186 Meter dan lebar 4 meter, pun tak kunjung diperbaiki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com