Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perahu Nelayan Tengelam Dihantam Gelombang, 1 Orang Hilang

Kompas.com - 31/01/2017, 22:23 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON,KOMPAS.com - Sebuah perahu motor tradisional yang mengangkut 16 orang nelayan tengelam setelah diterpa gelombang tinggi di perairan Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Maluku, Selasa (31/1/2017).

Salah satu warga Dusun Sela, Kecamatan Manipa, La Noho saat dihubungi dari Ambon mengatakan perahu motor nelayan itu tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi saat kapal motor tersebut berada kurang lebih sekitar 200 meter dari pesisir pantai.

“Motor nelayan (jaring bobo) itu tenggelam sekitar 200 meter dari pesisir pantai, kejadiannya itu sekitar pukul 05.00 WIT subuh tadi,” kata La Noho kepada Kompas.com.

Dia menyebutkan, hingga kini aparat kepolisian dibantu warga setempat masih terus mencari korban hilang dengan peralatan seadanya.

”Sampai saat ini warga dibantu polisi masih melakukan pencarian,” katanya.

Dihubungi secara terpisah salah seorang nelayan yang selamat dalam peristiwa itu, La Iwan mengatakan, saat musibah itu terjadi mereka langsung berusaha menyelamatkan diri dengan cara berenang menuju ke daratan.

Dia mengaku saat kejadian itu mereka sempat berpegangan pada badan perahu tersebut sambil berenang menuju daratan.

”Korban kemungkinan terbawa arus gelombang sehingga dia terpisah dan hilang,” katanya.

Dia mengatakan,  saat itu kondisi laut memang dalam keadaan buruk saat kapal motor yang mereka tumpangi keluar dari pesisir pantai dusun tersebut.

”Gelombang sangat tinggi, jadi waktu bertolak dari pesesir pantai kita sudah diterpa gelombang,” sebutnya.

Salah seorang tokoh masyarakat Manipa yang juga anggota DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat, Jamadi Darman mengatakan, setelah mendapatkan kabar tersebut dia langsung berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk membantu proses pencarian.

”Sebagai anak Manipa saya sangat prihatin dengan musibah ini, saya sudah sampaikan ke BPBD dan mereka saat ini dalam perjalanan menuju dusun Sela untuk membantu pencarian korban,”ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com