Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Cabai di Malang Minta Standardisasi Harga Cabai

Kompas.com - 30/01/2017, 12:15 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan harga cabai rupaya tidak berhasil. Harga cabai tetap tinggi, bahkan cenderung naik. Di kalangan petani, harga cabai mencapai Rp 95.000.

Hal itu disampaikan oleh Wahyudi Nur Cahya, salah seorang petani cabai di Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, saat sidak oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Senin (30/1/2017).

Pria yang juga sebagai Sekretaris Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) itu mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan petani harus menaikkan harga.

Selain biaya perawatan yang mahal karena curah hujan tinggi, petani juga ingin menutupi kerugiannya saat harga anjlok karena panen melimpah.

Wahyudi menjelaskan, pada Bulan Oktober dan November lalu, banyak petani cabai yang membiarkan tanamannya begitu saja tanpa dipanen. Sebab, harga cabai anjlok hingga Rp 5.000 per kilogram.

"Untuk ongkos panen saja tidak cukup. Makanya pada bulan 10 (Oktober) 11 (November) dilepas (dibiarkan tidak panen)," ujarnya.

Oleh karenanya, ia meminta pemerintah untuk menetapkan standardisasi harga. Dengan begitu, petani mendapat kepastian harga dan tidak khawatir anjlok saat musim panen raya.

"Kalau pemerintah standardisasi minimal Rp 25.000 sajalah, dipastikan aman (tidak menaikkan harga), Pak," katanya.

Sebenarnya, biaya perawatan tanaman cabai saat curah hujan tinggi seperti saat ini tidak terlalu besar. Per kilogram, biaya perawatan maksimal Rp 19.500.

Oleh karenanya, dengan harga Rp 25.000 saja, petani sudah mendapatkan untung.

Namun, petani memilih menaikkan harga hingga Rp 95.000 karena khawatir saat panen raya harga bakalan anjlok.

"Sistem harga harus diubah. Artinya petani dipastikan untung meski pada saat musim panen raya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com