Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dijemput Keluarga, Jenazah TKI Diangkat Wartawan dari Kargo Pesawat

Kompas.com - 30/01/2017, 10:39 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com — Sejumlah wartawan media cetak dan elektronik di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ikut membantu mengangkat peti jenazah Maria Yuliana Reku, calon tenaga kerja asal NTT yang menjadi korban kecelakaan kapal di Perairan Tanjung Rhu, Johor, Malaysia, Senin (23/1/2017) lalu.

Para wartawan yang dibantu dua petugas dari Balai Pelayanan Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) mengangkat peti jenazah Maria dari ruang kargo Bandara Udara El Tari Kupang dan memasukkannya ke ambulans milik Rumah Sakit Umum WZ Johannes, beberapa saat setelah jenazah itu diturunkan dari pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 438, Minggu (29/1/2017) siang.

Salah seorang wartawan koran harian lokal Victory News, Polce Siga, kepada Kompas.com, Minggu sore, mengatakan, dia bersama dua wartawan lainnya membantu mengangkat peti jenazah lantaran tidak ada keluarga Maria yang berada di lokasi itu.

“Tadi waktu jenazah berada di kargo, tidak ada keluarga yang hadir. Hanya kami wartawan dan petugas dari BP3TKI sehingga kami pun ikut membantu mengangkat peti jenazah ini masuk ke dalam ambulans,” kata Polce.

Baca juga: TKI Korban Kapal Karam di Malaysia Dimakamkan Tanpa Kehadiran Sang Istri

Polce dan beberapa orang wartawan lainnya mengaku ikut membantu mengangkat peti itu atas dasar kemanusiaan.

"Biar bagaimanapun, dia ini kan manusia seperti kita sehingga kita ikhlas membantu,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Kupang, Siwa, menjelaskan, jenazah Maria selanjutnya akan dibawa ke Rumah Sakit Umum WZ Johannes untuk disemayamkan semalam.

Rencananya, lanjut Siwa, jenazah itu akan diterbangkan menggunakan pesawat Nam Air menuju Maumere, Kabupaten Sikka, Senin (30/1/2017) siang.

“Sebenarnya jenazah ini diterbangkan dengan menggunakan pesawat Kalstar menuju Kabupaten Ende, tetapi karena pesawat menuju Ende itu tidak terbang hingga tanggal 8 Februari 2017 mendatang, akhirnya dialihkan menuju Maumere menggunakan NAM Air,” kata Siwa.

Menurut Siwa, saat jenazah tiba di Maumere nanti, sudah ada petugas dari pos Pelayanan Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia, yang akan menjemput dan mengantar jenazah menuju Kabupaten Ende.

"Rencananya, keluarga Maria akan menjemput di Kilometer 10 Ende,” kata Siwa.

Untuk diketahui, tiga calon TKI asal NTT menjadi korban kecelakaan kapal di Malaysia. Mereka adalah Lambertus Luan asal Dusun Aihun, RT 001 RW 001, Desa Bakus Tulama, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu; serta Maria Yuliana Reku serta Marlinda Sere, yang sama-sama asal Desa Jegharangga, Kecamatan Nangapenda, Kabupaten Ende.

Jenazah kedua calon TKI ilegal ini telah dipulangkan ke NTT, sedangkan pemulangan jenazah Marlinda Sere belum ada kepastian. Hingga kini, keluarga masih menunggu pemulangan jenazah Marlinda Sere.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com