Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Pesan Toleransi, Polisi Bagi-bagi Angpau dan Kue Keranjang

Kompas.com - 27/01/2017, 14:19 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Para pengendara yang melintas di Jl Diponegoro Ungaran, tepatnya saat melintas di depan Benteng Willem II Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat (27/1/2017) siang, kaget saat diminta menepi oleh aparat Polisi Lalu Lintas Polres Semarang.

Mereka lalu diminta masuk ke halaman Benteng era kolonial itu dan terheran-heran karena ternyata mereka dibagikan angpau dan kue keranjang oleh polisi.

Tak hanya itu, halaman benteng yang saat ini difungsikan sebagai Balai Polisi dan Masyarakat itu telah disulap sedemikian rupa dengan nuansa Imlek, lengkap dengan lampion dan atraksi dua barongsai.

"Iya, kaget. Saya kira ada razia, ternyata dikasih angpau sama kue keranjang," ungkap Ahmad Sahal, salah satu pengendara.

Ternyata, pemberian angpao dan kue keranjang itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Cengli atau Cegah Pelanggaran Lalu Lintas yang digelar oleh aparat Lantas Polres Semarang.

Selain diberi angpau dan kue keranjang, para pengendara yang kena "jebakan" ini juga dimanjakan dengan aneka kudapan dan minuman yang disediakan secara gratis.

Sebuah stand Photo Booth juga bisa dimanfaatkan oleh pengendara untuk sekedar berfoto ria. Bisa juga berfoto dengan dua maskot kepolisian lalu lintas atau dengan petugas polisi yang ada di sana. Bahkan juga ada pos kesehatan yang bisa melayani pemeriksaan kesehatan pengendara secara cuma-cuma.

Dalam kegiatan ini, tidak ada penindakan bagi mereka yang tidak membawa kelengkapan berkendara, namun polisi tetap menyapaikan teguran.

Kasat Lantas Polres Semarang AKP Dwi Nugroho mengatakan, pihaknya sengaja memanfaatkan momentum Imlek untuk melakukan sosialisasi keselamatan berlalu lintas dan menyampaikan pesan toleransi antar umat beragama kepada masyarakat.

"Ada kue keranjang dan ada angpau. Angpau ini isinya pulsa dan selebaran himbauan tertib berlalulintas," kata Dwi.

Dia yang mengenakan kopiah putih dan sarung biru di pinggang ala adat melayu ini mengungkapkan, tema yang diambil memang terkait kebhinekaan. Para petugas yang terlibat aksi simpatik ini sengaja menggunakan kostum khas sesuai suku dan agama masing-masing.

Menurut Dwi, dengan kegiatan ini, pihaknya ingin menunjukkan bahwa situasi keberagaman umat beragama di Kabupaten Semarang kondusif di tengah maraknya isu penistaan agama.

"Ini kan lagi musim isu penistaan agama, kami menunjukkan kepada pengendara kalau di sini kondusif," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com